JAKARTA, DISWAY.ID -- Pakar yang Mendalami Perilaku Konsumen Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan M.Sc, Universitas Insitute Pertanian Bogor menjelaskan, pola perilaku konsumsi di masyarakat Indonesia mengalami pergeseran.
Ia menuturkan, para influencer ini sangat relevan dengan nilai-nilai kebersamaan dan sosial dalam budaya Indonesia.
Dimana kepercayaan kepercayaan dan rekomendasi dari mulut ke mulut memiliki peran yang signifikan.
BACA JUGA:Ini Golongan Orang yang Berhak Mendapat Daging Kurban, Siapa Saja?
“Mereka tidak hanya membentuk dan memimpin komunitas baru, namun juga dapat memberikan referensi melalui konten yang menghibur dan sarat informasi berharga,"jelas Prof Ujang pada Selasa, 21 April 2024 di Jakarta.
Pada akhirnya, kata Prof. Ujang akan memengaruhi pilihan dan keputusan pembelian konsumen.
Menurutnya, Kebutuhan konsumen Indonesia akan konten yang mudah dipahami dan dapat dipercaya menjadi tantangan bagi para kreator konten untuk tetap menjaga autentisitas dan relevansi dengan budaya lokal kita.
Selain itu, kata Prof. Ujang, seorang influencer harus memiliki pengetahuan yang banyak untuk menginfluence atau memengaruhi konsumennya dan sekaligus melindungi konsumen.
Dalam kesempatan ini, Senior Advisor ASEAN Veri, Chatrine Siswoyo menjelaskan pentingnya hubungan autentik dalam konteks ini.
BACA JUGA:30 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2024 yang Penuh Doa dan Harapan, Bisa Jadi Caption Media Sosial
Selanjutnya, kata Chatrine, efektivitas pemasaran influencer berakar pada hubungan yang tulus antara perusahaan dan kreator konten, yang dibangun berdasarkan kepercayaan dan nilai-nilai bersama.
“Mengenali influencer sebagai individu-individu yang berbeda-beda dengan perspektif unik masing-masing memungkinkan mereka untuk mengintegrasikan pesan merek secara relevan kepada audiens,"jelasnya.
Sehingga, lanjut Prof Ujang meningkatkan kesadaran merek dan mendorong konversi.