Dulu, Cirebon adalah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa.
Namun, lama-lama Cirebon berkembang jadi sebuah desa yang ramai dan kemudian diberi nama Caruban.
BACA JUGA:Sejarah Pasar Tanah Abang, Pusat Perdagangan Terbesar di Jakarta yang Dibangun Sejak Tahun 1735
BACA JUGA:Asal Usul Jalan Kalibata Jakarta, Dulunya Bantaran Kali yang Penuh Bebatuan
Melansir dari situs resmi Kota Cirebon, kata Carub dalam bahasa Cirebon sendiri memiliki makna bersatu padu.
Kemudian, pelafalan Caruban ini merubah jadi carbon, dan berubah lagi jadi cerbon.
Selain adanya faktor penamaan tempat, penyebutan nama kota Cirebon itu juga tidak lepas dari mata pencaharian asli masyarakat sana, yakni nelayan.
Tidak lama, berkembanglah mata pencaharian baru lain, salah satunya menangkap ikan dan rebon atau udang kecil.
Para nelayan ini menangkap rebon dan ikan di sepanjang pantai yang bisa juga digunakan untuk pembuatan terasi. Selain itu, juga ada pembuatan garam dan petis.
BACA JUGA:Asal Usul Nama Jalan Palmerah di Jakarta, Sudah Ada Sejak Era Kolonial Hindia Belanda
BACA JUGA:Asal Usul Senayan Jakarta, Ternyata Diambil dari Nama Tuan Tanah Wangsanayan
Air dari bekas pembuatan terasi itulah yang membuat terciptanya nama 'Cirebon'.
Nama tersebut berasal dari 'Cai' artinya air dan 'rebon' artinya udang rebon.
Hingga akhirnya berkembang menjadi satu kota yang dikenal sampai sekarang bernama Cirebon.