Sejarah Berdirinya Keraton Solo yang Diguncang Perebutan Tahta
Sejarah Berdirinya Keraton Solo yang Diguncang Perebutan Tahta.--ist
JAKARTA, DISWAY.ID - Simak sejarah berdirinya Keraton Solo yang digoncang perebutan tahta.
Sebagai informasi, pasca mangkatnya Raja Pakubuwono XIII, nampaknya bakal terjadi perebutan tahta yang makin memanas.
Dua putra almarhum Pakubuwono XIII, yakni putra mahkota KGAA Hamangkunegoro dan KGPH Hangebehi (dulu Mangkubumi) saling klaim sebagai pewaris sah takhta keraton.
BACA JUGA:12 Profil Raja Keraton Solo dari Masa ke Masa Tahun 1745-2025
Berikut sejarah berdirinya Keraton Solo yang tengah diguncang perebutan tahta.
Sejarah Berdirinya Keraton Solo
Keraton Solo atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah salah satu peninggalan penting dari Kerajaan Mataram Islam yang jadi pusat kebudayaan Jawa.
Usai pecahnya Mataram lewat Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, berdirilah sebuah kerajaan besar, yakni Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Dari peristiwa itu, silsilah panjang para Susuhunan Pakubuwono bermula dan terus berlanjut sampai saat ini.
BACA JUGA:Raja Kembar Membelah Tahta Keraton Solo
Sebagai informasi, Keraton Solo berperan penting dalam dinamika sosial dan politik Jawa, terutama ketika masa kolonial Belanda.
Usai Perang Diponegoro (1825-1830(, hubungan antara keraton dan pemerintah kolonial jadi makin kompleks.
Belanda menerapkan strategi politik serta ekonomi untuk mengontrol kekuasaaan keraton lewat sistem subsidi dan pembatasan wewenang raja.
Walau demikian, Keraton Solo tetap mempertahankan fungsinya sebagai salah satu penjaga tradisi dan simbol legitimasi kekuasaan Jawa.
Apabila memahami hal tersebut, silsilah Keraton Solo ini bukan hanya dipandang sebagai urutan genealogis raja-raja.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: