Usia 101 Tahun, Salim Mampu Tawaf dan Sai Tanpa Kursi Roda

Senin 27-05-2024,17:11 WIB
Reporter : Tomy Gutomo
Editor : Tomy Gutomo

Kisah Salim mirip dengan Mbah Harjo Mislan. Jamaah tertua yang dua bulan lagi berusia 110 tahun itu juga telah merampungkan umrah wajib di Masjidilharam. Bedanya, Mbah Harjo yang diantar anaknya, memilih menggunakan kursi roda meskipun sebenarnya ia masih merasa kuat. 

Pria kelahiran Ponorogo, 2 Juli 1914 itu sangat mandiri di Madinah dan Makkah. makan dan mandi sendiri. Juga memakai baju sendiri. Saat berjalan ke mana-mana sering tidak mau dibantu. Masih merasa kuat. 


Harjo Mislan, jamah haji tertua, menjalani pemeriksaan rutin oleh tim kesehatan di Makkah. -Sigit Kurniawan-Media Center Haji

Matanya juga masih jelas melihat jauh. Saat ditemui Tim Media Center Haji (MCH) Minggu 26 Mei 2024 di Hotel Al Zhaer Plaza kawasan Misfalah Makkah, Mbah Harjo terlihat rileks saat ngobrol.

"Ayem tenang atine wis tekan Makkah (Nyaman tenang hatinya akhirnya bisa sampai Makkah). Rasanya senang, lega di pikiran," katanya.

BACA JUGA:Ustaz Masjid Nabawi Minta Jamaah Non Visa Resmi Patuhi Aturan, Kasihan Lansia Kita

BACA JUGA:Haji Ramah Lansia Bukan Sekadar Slogan, Ini Faktanya

Di hotel, Mbah Harjo rutin membaca Alquran dan tak pernah meninggalkan salat lima waktu.  Harjo merupakan tujuh bersaudara yang lahir di Desa Bedingin Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo. Ia anak keenam dan kini satu-satunya yang masih hidup. 

Sehari-hari ia menunggui sawah. "Mung endang-endang, tukang macule wonten piyambak (Hanya melihat, yang mencangkul sudah ada)," katanya.

Harjo tergabung dengan kloter SUB-19 Embarkasi Surabaya. Sebagai lansia, Harjo difasilitasi kursi roda oleh PPIH. Namun hampir tak pernah ia pakai kecuali saat umrah wajib. (*)

 

Kategori :