Ustaz Masjid Nabawi Minta Jamaah Non Visa Resmi Patuhi Aturan, Kasihan Lansia Kita

Ustaz Masjid Nabawi Minta Jamaah Non Visa Resmi Patuhi Aturan, Kasihan Lansia Kita

Uztas Ariful Bahri, pengisi kajiab berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi. -Tomy Gutomo-Media Center Haji

MADINAH, DISWAY.ID – Banyaknya jamaah non visa resmi yang akan nekat ke Makkah untuk berhaji disayangkan oleh Ustaz Masjid Nabawi Dr Ariful Bahri MA. Satu-satunya ustaz asal Indonesia di Masjid Nabawi itu meminta mereka yang tidak memiliki visa haji mematuhi aturan yang ada.

"Kami yang ada di sini (tinggal di Madinah, Red) setiap hari mendapat imbauan, jangan berangkat tanpa menggunakan visa yang resmi. Demi kemaslahatan bersama," ujar Ustaz Ariful Bahri saat mengisi kajian rutin setelah Magrib di Masjid Nabawi, Sabtu, 25 Mei 2024. 

Ustaz Ariful Bahri adalah pengisi kajian tetap di Masjid Nabawi. Sejak 2019, setiap hari setelah Magrib, ia mengisi kajian berbahasa Indonesia di dekat pintu 19 Masjid Nabawi. Ia adalah doktor akidah lulusan Universitas Islam Madinah. 

BACA JUGA:Istri Wafat di Bandara Jeddah, Endang Suherman Puji Kesigapan Petugas Haji

BACA JUGA:Usia 94 Tahun, Satini Tergolong Jamaah Haji Lincah, Resep Sehatnya Sayur Bening Kelor dan Ikan Teri

Ariful prihatin tahun lalu ada 700-an jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia di tanah suci. Rata-rata adalah lansia. Terbanyak saat di Mina. Mereka meninggal, kata Ariful, karena tempat mereka diambil orang lain. 

"Siapa yang bertanggung jawab? Memang mereka meninggal karena takdir Allah. Tapi ada penyebabnya," kata Ariful.

Para lansia, kata Ariful, kekuatannya tidak sama dengan yang masih muda. Tahun ini ada 45 ribu jamaah haji lansia yang berangkat. 

"Sayangilah mereka (lansia, Red). Bukankah ada hadis yang mengatakan: di antara bentuk kita mengagungkan Allah adalah mengagungkan mereka yang sudah putih jenggot dan rambutnya," kata pria asal Kampar, Riau, yang sudah 15 tahun tinggal di Madinah itu.


Ustaz Ariful Bahri melayani jamaah yang ingin berfoto di Masjid Nabawi. -Tomy Gutomo-Media Center Haji

Para lansia ini, kata Ariful, harus diberi prioritas. Kalau ada tenda yang teduh, merekalah yang harus ada di dalamnya lebih dulu. Kenyataannya, banyak jamaah tanpa visa resmi nyelonong masuk ke tenda-tenda tempat jamaah haji Indonesia yang banyak lansianya itu. "Coba bayangkan itu kakek atau nenek kita. Bayangkan perasaan orang kalau kita main nyelonong saja," kata Ariful.

BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Antusias Ikuti Kajian Ustaz asal Riau di Masjid Nabawi

BACA JUGA:Haji Ramah Lansia Bukan Sekadar Slogan, Ini Faktanya

"Saya ingatkan agar kita ikuti prosedur yang ada. Hormati aturan di negara orang. Kalau seandainya tahun ini belum bisa naik haji, maka semoga Allah memberikan kesanggupan dan kemudahan pada tahun-tahun berikutnya," kata lulusan Pondok Pesantren Ansor Sunnah, Kampar itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: