JAKARTA, DISWAY.ID-- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyampaikan, selama empat tahun terakhir lima ribu lebih bencana alam telah melanda ibu kota, akibat fenomena perubahan iklim.
Heru Budi mengatakan, perubahan iklim itu telah menjadi isu yang nyata dan mendesak bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia.
BACA JUGA:100 Orang Hilang Dinyatakan Tewas Dampak Bencana Longsor di Papua Nugini
Hal tersebut dikatakannya saat membuka acara Crisis Management Conference 2024 yang bertajuk 'Strengthening Disaster Resilience in a Global City' di The Langham Ballroom, Jakarta Selatan, pada Rabu, 28 Mei 2024.
"Jakarta sudah ada peningkatan intensitas bencana akibat perubahan iklim selama periode 2019-2023 tercatat sebanyak 5.170 peristiwa bencana melanda Kota Jakarta," ujar Heru.
Kendati demikian, kata Heru, bencana di Jakarta lebih sedikit dengan bencana di Provinsi Jawa Barat. Atas peristiwa tersebut Pemprov DKI Jakarta turut berempati, dan kedepannya bisa lebih baik lagi dalam penanggulangan bencana.
BACA JUGA:PT Pegadaian Bersama Relawan Bakti BUMN Berikan Bantuan Bencana Galodo Sumatera Barat
BACA JUGA:PNM Peduli Bencana Banjir Bandang Sumatera Barat,Gerak Cepat Bantu Para Korban
"Namun masih kalah dengan Provinsi Jawa Barat Pak Bey selama menjabat beliau selalu sibuk dengan bencana bencana alam, Sukabumi, Cianjur," tuturnya.
Mantan Walikota Jakarta Utara itu juga mengungkapkan, bahwa Kota Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian 7 meter di atas permukaan laut yang dikelilingi laut jawa dan dilalui oleh 13 sungai.
"Saya rasa tidak ada di kota-kota Indonesia ini yang luput dari risiko bencana. Maka dari itu pertemuan ini membagikan pengalaman dan saran saran kedepan untuk terbaik membangun sebuah kota dalam ketahanan menghadapi bencana ke depan," jelasnya.
BACA JUGA:Dampak Mengerikan Jika Terus Gunakan BBM Pertalite, Pengamat: Bencana Dunia Mengintai
BACA JUGA:Bencana Banjir Bandang Agam, 15 Orang Meninggal
Sementara itu, lanjut Heru, wilayah pesisir utara Jakarta berada di bawah permukaan laut sehingga rentan terhadap banjir akibat pasang laut dan hujan ekstrem.