Lebih lanjut, berdasarkan Global Adult Tobacco Survey, diketahui peningkatan yang signifikan sebanyak 10 kalo lipat penggunaan rokok elektrik dari 0,3 persen menjadi 3,0 persen.
Sedangkan hasil SKI 2023 menunjukkan adanya peningkatan penggunaan rokok elektrik yang sebelumnya 0,06 persen menjdai 0,13 persen.
BACA JUGA:Polemik Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Ini Tanggapan Kemenkes
"Jadi kemungkinan ada kecenderungan anak-anak mengalihkan penggunaan rokok konvensional kepada rokok elektronik," imbuhnya.
Hal ini dapat terlihat dari data SKI mengenai rentang usia mulai merokok terbanyak di usia 15-19 tahun atau sekitar 56,5 persen.
Peringkat kedua yakni berasal dari rentang usia 10-14 tahun sekitar 18,4 persen.
"Kemudian juga terjadi peningkatan konsumsi rokok yang lebih signifikan pada anak dan remaja," paparnya.
Begitu pula dengan data Global Adult Tobacco Survey 2019 yang menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi perokok anak usia sekolah, terutama pada usia 13-15 tahun, dari 18,3 persen pada tahun 2016 menjadi 19,2 persen di tahun 2019.
(Annisa Amalia Zahro)