BACA JUGA:Ini 5 Sikap Tegas BPIP Terhadap Fatwa MUI Soal Larangan Salam Lintas Agama
Hila yang merupakan adik perempuan Mizrahi, dalam pesan video yang menyentuh hati kepada Menteri Pertahanan Yoav Gallant, memohon agar jenazah saudara laki-lakinya dikeluarkan dari Institut Kedokteran Forensik.
Bahkan Hila memohon agar jenazah kakaknya untuk segera diserahkan kepada keluarga.
Berbagai dukungan di media sosial diberikan pada keluarga Mizrahi dan mengecam keputusan Kementerian tersebut.
BACA JUGA:5 Restoran Ini Bisa Jawab Jokowi saat Bingung Cari Tempat Makan di IKN, Apa Saja?
BACA JUGA:Peraturan Menggunakan 8 Pemain Asing di Semua Kompetisi Asia, Erick Thohir: Ada Regulasi AFC Terbaru
Tidak hanya itu, masyarakat Israel juga menuntut pemakaman militer bagi Mizrahi.
Selain itu para kritikus juga melayangkan komentarnya yang mengatakan jika ini bentuk kegagalan negara dalam mendukung Mizrahi dan keluarganya.
"Dia mengorbankan dirinya untuk negara, tetapi negara meninggalkan dia dan keluarganya,” tulis salah seorang kritikus.
Menurut Haaretz, sejak 7 Oktober lalu sepuluh perwira dan tentara Israel telah melakukan bunuh diri, beberapa di antaranya saat terlibat aktif di Gaza.
BACA JUGA:Luhut Ungkap Bioetanol Belum Bisa Gantikan BBM Pertalite Tahun Ini
Statistik yang mengkhawatirkan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan dukungan kesehatan mental yang lebih baik di kalangan militer.
Sedangkan pihak Militer Israel menolak mengakui Eliran Mizrahi melakukan bunuh diri setelah mendapat perintah untuk kembali berperang di Gaza.
Mizrahi diakui sebagai veteran cacat dan didiagnosis menderita PTSD tetapi menerima perintah pada hari Jumat untuk melapor untuk bertugas di Rafah.
Menurut Hila, Mizrahi diberitahu oleh dokter bahwa dia tidak akan dapat kembali berperang karena kondisi mental dan fisiknya, namun tetap menerima perintah panggilan darurat.
Mizrahi sendiri merupakan warga seorang pemukim ilegal yang tinggal di pemukiman ilegal Ma'ale Adumim di Tepi Barat dan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.