JAKARTA, DISWAY.ID - Sebanyak 5 bocah SMP yang viral karena mengejek anak-anak Palestina saat makan di restoran cepat saji meminta maaf secara terbuka.
Lima siswi SMP tersebut meminta maaf di depan kamera dan berbicara satu persatu untuk menyampaikan klarifikasi.
“Saya meminta maaf mengenai perkataan dan perilaku saya, saya sangat menyesal atas semua perbuatan dan perilaku saya, yang sudah melukai hati banyak orang. Dan saya berjanji untuk bisa memperbaiki diri saya, untuk berperilaku lebih baik lagi. Saya mohon maaf sebesar-besarnya,” tutur salah satu siswa dikutip dari akun Instagram @folkmedsos.
Begitu juga siswa yang lain berkomentar meminta maaf.
BACA JUGA:Bocah SMP yang Tega Ejek Anak Palestina Kena Sanksi Tegas Selama Seminggu dari Disdik DKI
“Saya selaku orang yang ada di dalam video yang beredar di media sosial tersebut. Saya ingin meminta maaf kepada masyarakat karena saya telah membuat ketersinggungan banyak orang. Saya sadar bahwa topik tersebut bukan bahan bercandaan. Saya akan mengubah sikap dan kata-kata saya,” kata siswi yang lain.
Mereka juga berjanji untuk bersikap lebih dewasa ke depannya.
Netizen kemudian menanggapinya dengan berbagai komentar.
“Minimal peras dulu sakunya..buat kirim bantuan ke palestina,” tulis netizen.
“Dipalestine bukan cuma beragama islam dek , sodara seiman mu juga di bantai oleh zionis itu . Sama seiman saja kalian tega apalagi tidak seiman . Jarang greja keknya kalian ini,” tulis yang lain.
BACA JUGA:5 Bocah SMP Ejek Palestina Minta Maaf dan Mengaku Menyesal Sambil Menangis
Selain itu, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menjatuhkan sanksi atas viralnya video bocah SMP yang mengejek anak-anak di Palestina.
"Kami mengatasnama orang tua siswa ya terkait video yang viral kemarin dan juga atas nama siswa-siswi mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian video yang viral dan menyinggung masyarakat Indonesia," ujar Plt. Kepala Dinas Pendidikan Budi Awaludin pada Rabu, 12 Juni 2024.
Budi mengatakan, atas tindakan itu pihak Disdik DKI telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi polemik yang terjadi.
"Pertama, para siswa itu wajib lapor ke pihak sekolah selama satu minggu. Dan selama satu minggu akan kita lakukan pembinaan kepada siswa-siswa tersebut," tuturnya.