Niat Hati Ingin Menolong, Tapi Ini 3 Alasan Anak Palestina Sulit Untuk Diadopsi

Niat Hati Ingin Menolong, Tapi Ini 3 Alasan Anak Palestina Sulit Untuk Diadopsi

Ilustrasi anak Palestina-Telegram/@Alqassam-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sejak Sabtu 7 Oktober 2023, perang Israel- Hamas di Jalur Gaza, Kementerian Kesehatan Gaza mencatatkan korban perang dari pihak Palestina mencapai 3.785 jiwa.

Dari angka tersebut, tercatat 1.524 korban merupakan anak-anak, 1.000 wanita dan 120 orang merupakan dewasa serta lanjut usia.

BACA JUGA:Pro Palestina, Karim Benzema Dituding Politikus Tak Cinta Prancis

Menurut Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al Qidra, juga mencatat 12.493 orang mengalami luka-luka imbas perang ini. 

Sebanyak 3.983 di antaranya merupakan anak-anak dan 3.300 lainnya perempuan.

Sebagai korban perang, anak-anak tentunya bisa memiliki trauma serius dalam pertumbuhannya, dan ditambah banyak yang harus kehilangan kedua orang tuanya di usianya masih belia.

BACA JUGA:Duta Besar Palestina: 'Israel Pembohong, Rumah Sakit Memang Menjadi Terget!'

Agar tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban perang, kadang ada yang ingin mengadopsi untuk menjauhi dari medan perang.

Namun begitu, langkah mengadopsi untuk menolong masa depan anak-anak Palestina ternyata tidak semudah yang dibayangkan.


ANAK PALESTINA mengais-ngais sisa barang yang bisa diselamatkannya di reruntuhan rumah, Senin, 9 Oktober 2023.-SAID KHATIB-AFP-

Kalau pun bisa mungkin perizinannya akan sangat kompleks, karena melibatkan sejumlah hukum dan regulasi internasional, nasional, serta perjanjian bilateral antar kedua negara.

Berikut alasan kenapa anak Palestina harus tetap di negaranya:

1. Larangan dari Pemerintah Palestina

Pemerintah Palestina menentang adopsi oleh orang tua asing. Selain karena hukum negara, hal tersebut tidak dibenarkan oleh syariat Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: