Rina menyebutkan bahwa AstraPay sebagai perusahaan penyedia layanan dompet digital memainkan peran penting dalam ekosistem pembayaran digital yang semakin berkembang.
“Dengan meningkatnya adopsi teknologi keuangan, penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai salah satu metode pembayaran digital juga semakin meluas dengan kemudahan dan kecepatan bertransaksi yang ditawarkan,” terang Rina.
“AstraPay turut hadir mendukung optimalisasi penggunaan QRIS yang lebih masif untuk sejumlah merchant khususnya bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” lanjutnya.
Sementara itu, Rina menyebutkan total pengguna AstraPay sampai dengan bulan Mei 2024 sudah mencapai lebih dari 13 juta pengguna dengan jumlah transaksi yang telah mencapai 32 juta kali serta pencapaian Gross Transaction Value (GTV) yang mencapai Rp19,03 triliun pada periode Januari-Mei 2024.
“Sampai dengan akhir tahun 2024 nanti, AstraPay menargetkan 15 juta pengguna dengan jumlah transaksi yang kami targetkan sebesar 32 juta kali serta dengan GTV yang ditargetkan mencapai Rp52,59 triliun,” ungkap Rina.
AstraPay sebagai pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) juga memiliki peranan penting dalam mendukung peningkatan pemahaman sistem pembayaran digital untuk mendukung perkembangan dan inovasi sistem pembayaran yang sehat dan berkelanjutan.
AstraPay meyakini bahwa masyarakat yang memiliki pemahaman baik mengenai produk dan layanan keuangan dan pembayaran digital yang baik dapat berhati-hati dalam setiap pengelolaan keuangan digital yang cerdas.