JAKARTA, DISWAY.ID-- Indonesia telah mengalami transformasi signifikan dalam lanskap keuangan yang didorong oleh proses integrasi sistem pembayaran dengan perkembangan teknologi digital saat ini.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu kunci inovasi yang telah berhasil merevolusi proses pembayaran menjadi lebih sederhana dan turut memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia.
BACA JUGA:Konsisten Dukung UMKM, AstraPay Jadi Sponsor Utama Batam Night Market 2023
BACA JUGA:Cara Mudah Top Up Saldo AstraPay dan Menggunakannya
Namun, pertumbuhan tersebut tentunya harus diimbangi dengan peningkatan pemahaman dan literasi digital yang baik bagi masyarakat Indonesia yang masih minim.
Hal ini dapat dilihat melalui hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan tingkat literasi digital masyarakat Indonesia di tahun 2022 baru mencapai 41 persen.
AstraPay sebagai salah satu penyedia layanan dompet digital di bawah naungan Grup Astra dan bagian dari Astra Financial turut memberikan kontribusinya dalam mendorong peningkatan pemahaman literasi keuangan digital bagi Masyarakat.
Kontribusi tersebut melalui program acara Dialog Inspiratif AstraPay dengan tema “Pengembangan Literasi Keuangan Digital Berbasis QRIS: Pendekatan Inovatif untuk Wilayah Indonesia” yang diselenggarakan pada Rabu 13 Juni 2024 di Jakarta.
BACA JUGA:AstraPay Kerjasama Trans Jateng, Layanan Beli Tiket di Aplikasi Si Anteng
BACA JUGA:Transaksi Pakai Astrapay di Posko Mudik Dapat Cashback Hingga Merchandise Menarik
Hadir sebagai keynote speaker dalam acara tersebut, Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Diana Yumanita, mengatakan Bank Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong kemajuan sistem pembayaran digital pada optimalisasi QRIS di Indonesia.
Salah satu kelebihan yang sudah bisa dirasakan adalah transaksi menggunakan QRIS dapat dilakukan di lintas negara, seperti di Malaysia, Thailand, dan yang terbaru di Singapura.
“Di tengah pesatnya perkembangan sistem pembayaran digital saat ini, tentu literasi keuangan digital menjadi tantangan yang perlu diatasi,” ujar Diana.
“Literasi keuangan digital menjadi sangat penting agar masyarakat dapat memahami manfaat dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan dari penggunaan sistem pembayaran digital,” tambahnya.
“Tanpa pemahaman yang memadai, masyarakat bisa rentan terhadap penipuan, penyalahgunaan data, dan masalah keamanan lainnya,” tutur Diana.