Tambang Gethuk

Minggu 16-06-2024,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

Tambang batu bara haram? Kalau begitu mengapa NU bersemangat sekali untuk bisa dapat hibah tambang dari pemerintah? Bahkan sudah lebih konkrit: alokasi wilayah tambangnya sudah ditentukan (lihat Disway edisi: Tambang Bumi).

Tambang haram? "Jangankan tambang. Ayam goreng saja bisa haram," ujar Gus Yahya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). "Misalkan kalau ayamnya hasil curian," tambahnya. "Atau ayamnya tidak disembelih dengan cara yang benar," katanya lagi.

Gus Yahya akhirnya memang turun tangan memberikan kontra narasi atas sorotan tajam ke NU di soal tambang.

Kontra narasi serupa tidak dilakukan saat NU disorot telah berpolitik memihak Jokowi dalam Pilpres yang lalu. Waktu itu NU seperti diam-diam menjalankan misi tertentu.

Jadi, kata Gus Yahya soal haramnya tambang, itu karena asal-usulnya, pengelolaannya, dan penggunaan hasilnya.

"Kalau hasil tambahnya nanti untuk judi, ya haram," katanya. "Tapi memanfaatkan hasil tambang batu bara tidak otomatis haram," tambahnya.

Soal asal-usul tambang, Gus Yahya justru memuji Jokowi. "Ini kan datang dari niat baik pemerintah untuk menerobos asimetris distribusi sumber daya alam," ujar Gus Yahya.

Ketimpangan distribusi sumber daya alam itulah, katanya, yang justru akan diterobos pemerintah. Selama ini tambang batu bara hanya dinikmati segelintir pengusaha. Jutaan hektare. Mereka menjadi sangat kaya. Sampai ada yang punya pesawat-pesawat pribadi. Kata Gus Yahya, mereka menjadi terlalu kuat.

Kalau hasil pengurangan lahan tambang dari perusahaan besar itu ditenderkan, pasti akan jatuh ke lingkaran orang-orang itu lagi.

"Padahal kalau diberikan ke ormas keagamaan hasilnya bisa untuk umat," katanya. Dengan demikian maka keadilan distribusi sumber daya alam pun lebih baik.

Itulah sebabnya ketika mendapat tawaran hibah tambang NU langsung mengajukan permohonan.

"Jangankan tambang batu bara, sampeyan-sampeyan ini ditawari gethuk saja mau," gurau Gus Yahya. Gethuk adalah makanan berasal dari singkong yang ditumbuk halus. Batubara warnanya hitam. Gethuk warnanya putih.

Kenapa NU mengajukan permohonan itu? "Ya karena jelas, kita butuh itu," katanya.

Gus Yahya lantas berseloroh sambil menunjuk hadirin dari kalangan NU. "Coba lihat sampeyan-sampeyan ini, melarat semua. Sudah berapa lama melarat seperti ini," katanya.

"Warga NU itu saking sudah lamanya melarat sampai pun imajinasi untuk menjadi kaya saja tidak punya," katanya.

Gus Yahya rupanya juga mendengar sorotan ini: mengapa tidak mengutamakan penggalangan iuran anggota saja. Kalau setiap warga NU urunan Rp 2.000 saja seminggu sekali, hasilnya sudah lebih banyak dari tambang batu. bara. Apalagi pasti banyak yang tidak sekadar Rp 2 000 --harga sebatang rokok yang paling murah.

Si pengusul kelihatannya belum pernah jadi pengurus ormas: betapa sulitnya mengumpulkan iuran dari anggota. Padahal, kewajiban iuran itu sudah ditegaskan dalam konstitusi ormas: di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga mereka.

Mungkin hanya Muhammadiyah yang relatif bisa menjalankan amanat konstitusi organisasi itu.

Soal iuran anggota itu Gus Yahya hanya bisa menanggapi dengan melucu. "Mau mengembangkan sumber daya manusia kok pakai iuran. Ini pasti gara-gara terlalu lama melarat sehingga imajinasi pun tidak punya".( Dahlan Iskan)



Komentar  Dahlan Iskan di  Disway Edisi 15 Juni 2024 BerjudulTambang Bumi

djokoLodang

-o-- ... Sembilan bintang di langit yang akan menyaksikan apa yang akan terjadi ... * Bagaimana dengan sembilan naga? Ikut menyaksikan juga, kah? Atau, ehm, kita tanya Abah saja. ... --jL-

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@Yea Aina.. Numpang lewat: MANTUN JARAN.. Numpak jaran, panen kates/. Ben cepet, jarane jaran Benhur/. Sing gede wis menang dadi Wapres/. Adik-e target-e Gubernur/. ### Sah. Boleh..

yea aina

Tempatkan guci sembarang letak/ Pakaian lusuh dalam kotak/ Sempatkan cuti walau sejenak/ Godaan merusuh sulit ditolak/ #semangatrusuh :)

yea aina

Panen kates tumpakno jaran, ben renes mbukak o dalan. Menjadi timses samar-samar ketika pilpres, maka terbitlah konsesi pertambangan kemudian.

djokoLodang

-o-- BERBAGI BERDUA Seorang lelaki lanjut usia memesan satu paket hamburger, kentang goreng, dan minuman. Dia membuka bungkus hamburger itu dan dengan hati-hati, memotongnya menjadi dua, menempatkan setengahnya di depan istrinya. Kemudian dengan cermat menghitung kentang gorengnya, membaginya menjadi dua tumpukan dan dengan rapi meletakkan satu tumpukan di depan istrinya. Dia menyesap minumannya. Istrinya juga menyesapnya lalu meletakkan cangkirnya di antara mereka. Saat suami mulai makan hamburgernya, orang-orang melihat ke arah mereka dan saling berbisik. Jelas sekali mereka berpikir, "Pasangan tua yang malang- hanya mampu beli satu paket untuk dinikmati berdua." Seorang pemuda baik-hati menghampiri mereka dan dengan sopan menawarkan membelikan satu paket lagi untuk pasangan lansia itu. Suami-lansia berkata, "Kami baik-baik saja - kami sudah terbiasa berbagi segala sesuatu yang kami punya." Mereka mulai memperhatikan bahwa sang istri belum makan sedikit pun. Dia hanya duduk di sana memperhatikan suaminyi makan dan sesekali bergantian menyesap minuman. Sekali lagi, pemuda itu datang dan memohon ijin membelikan satu paket lagi untuk mereka. Kali ini sang istri yang menjawab: 'Tidak, terima kasih, kami sudah terbiasa berbagi segalanya.' Akhirnya, ketika suami selesai makan dan sedang menyeka bibirnya dengan serbet, pemuda itu kembali menghampiri istri yang belum makan sesuap pun dan bertanya, "Sekarang, tunggu apa lagi?" Dia menjawab: "Gigi-Palsu!". --jL-

Bahtiar HS

Membahas NU masuk ke tambang dengan mengaitkan lambang Nahdlatul Ulama, saya jadi ikut memperhatikan lambang yg sdh saya kenal sejak lahir itu. Memang ada tambang dan bumi. Tetapi juga ada bintang sembilan. 5 di atas dengan salah satunya yang paling besar. Dan 4 di bawah. Ini semacam pesan dari para kiyai pendiri, boleh saja menambang bumi, tetapi jangan lupakan petunjuk-petunjuk langit dan bimbingan para waratsatul anbiya' di bumi. Tapi sepertinya ada yg kurang pada lambang NU itu. Semua hurufnya berharokat, bahkan yang SUKUN pun ada seperti pada huruf Ha' (pada Nahdlatul). Tp tak saya temukan tanda DHAMMAH untuk harakat Ta' (pada Nahdlatul) dan SUKUN yang mematikan huruf LAM (pada al-'ulama). DHAMMAH sebagai harakat akhir kata Nahdlatu rasanya bukan Dhammah Muqaddarah yang terhalang muncul karena sesuatu. Apa ini sekedar memenuhi aspek artistik lambang atau ada rahasia lain? Kita lihat setelah tambang itu berhasil beroperasi. Lhah? :)

Leong Putu

Untuk berprestasi Timnas sepak bola menempuh jalan instan nan "cerdas" : Naturalisasi. Agar stock beras aman ada cara "cerdas" lainnya : caplok saja perusahaan beras Kamboja. Agar aman, baiknya NU dalam mengelola tambang pakai cara "cerdas" juga. Cara cerdas apa? Yo ora ruh, pikiren dewe, lha wong aku ra cerdas. Lek aku cerdas, minimal aku koyok Pak Bos. Dompetku tebel, gak tipis. Mesio gak dadi dirut PLN, gak dadi men BUMN lan gak melu konvensi bakal calon presiden nang partai Demokrat. Mbuh lah...sing penting sok mben tetep rukun, gak muncul NU perjuangan.

djokoLodang

-o-- Seorang wanita tidak puas dengan hasil cucian pakaiannya di Laundry langganannyi. Pekan berikutnya dia melampirkan catatan dan memasukkannya ke dalam kantong pakaian kotor : "Gunakan Lebih Banyak SABUN pada CELANA DALAM!" Saat cucian bersihnya diantar, dia masih merasa belum puas dengan hasilnya. Pada minggu berikutnya dia kembali melampirkan catatan: "GUNAKAN LEBIH BANYAK SABUN PADA CELANA DALAM!" Petugas laundry menjadi sangat kesal, dan ketika cucian bersihnya diantar, ada pesan yang ditulisnya: "Saya SUDAH MENGGUNAKAN BANYAK SABUN PADA CELANA DALAM!!! GUNAKAN LEBIH BANYAK KERTAS TOILET saat BEOL !!" --jL

djokoLodang

-o-- Istri baru saja selesai menulis novel. Diberikannyi kepada suami. Istri: "Mas, bagaimana novel perdanaku?" Suami: "Bagus, sungguh bagus." Istri:"Sungguh? Bener bagus?" Suami: "Iya, bagus sekali ..." Istri mendekati suami, dipeluknya, dan dikecupnyi pipinya dengan sangat mesra. Suami (dalam hati): "Ada saatnya, aku tidak harus percaya pada kata-kataku sendiri". --jL-

Leong Putu

Burung terbang di langit biru/ Ku lihat awan putih di situ/ Tak akan tergantikan yang baru/ Cintaku hanya untukmu satu/ ... 365_mantun gombal

Mirza Mirwan

HAJI MABRUR (1) Mas Sekcam minta pendapat saya tentang seorang pesohor yang melaksanakan haji bersama keluarganya, tetapi menyempatkan foto-foto di dekat Kakbah untuk konten di medsosnya. "Itu nawaitu hajinya lillahi ta'alaa atau lilkonten, ya, Pak?" tanyanya. Saya tersenyum geli mendengar kata "lilkonten" itu. "Soal niat, yang tahu ya hanya Allah dan yang bersangkutan, Oom," jawab saya. Kepada tetangga saya yang baru akan mendapat giliran berangkat haji tahun 2037 kelak itu saya malah menceritakan kisah Ali bin Muwaffak yang memperoleh haji mabrur tanpa berangkat ke Makkah. Mungkin banyak dari Anda yang pernah membaca kisahnya. Tersebutlah seorang ulama dari Marwaz, Khorazan -- mungkin sekarang Mavarz, Iran. Namanya Abdullah bin Mubarak (118-181 H / 726-797 M). Ulama ini punya kebiasaan berjihad dan berhaji selang-seling tiap tahunnya. Kalau tahun ini berjihad, tahun berikutnya berhaji. Tahun itu kebetulan giliran ia berhaji. Setelah menyelesaikan manasik, karena lelah, ia tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi, melihat dua malaikat turun fari langit. "Wah, banyak juga ya jamaah haji tahun ini," kata malaikat yang pertama kepada malaikat lainnya. "Benar, sekitar 600 ribu," kata malaikat kedua. "Sayangnya tak ada satupun dari mereka yang ibadah hajinya diterima. Tetapi berkat ibadah Ali bin Muwafak, Allah menerima juga ibadah haji mereka," lanjutnya. "Siapa, sih, Ibnu Muwafak itu?" tanya malaikat pertama, kepo.

Juve Zhang

Ormas mau nambang lahan KPC...tahukah ormas berapa jauh dari lahan tambang ke sisi laut...berapa beaya buat Jalan Tambang Itu??? Bangun pelabuhan penampung batubara sebelum dimuat ke Kapal???. Apa kuat dompet nya beaya awal yg Gede?? Rasa nya Bisa Struk pengurus ormas... wkwkwk..saya pernah ke Tbanng KPC...beaya beaya itu gede...wkwk belum bangun Mess...kantin...kantor...makan semua karyawan ormas yg nanggung....mak jleb 3 kali sehari anda bayarin makan karyawan...kalau lah satu dua sukses ...jangan jadi patokan semua akan sukses...yg bunuh diri pun ada dari batubara ini...wkwkw

Kategori :

Terkait

Selasa 18-06-2024,04:00 WIB

Tambang Saham

Senin 17-06-2024,04:00 WIB

Tambang Franklin

Minggu 16-06-2024,04:00 WIB

Tambang Gethuk

Sabtu 15-06-2024,04:00 WIB

Tambang Bumi