MAKKAH, DISWAY.ID – Ada banyak barbershop di sekitar Jamarat. Khusus untuk laki-laki. Tidak ada contoh model rambut ala tampilan zoom meeting yang dipajang di barbershop di sana seperti yang biasa kita lihat di tempat cukur Asgar –asli Garut. Hanya ada satu menu di barbershop Jamarat. Gundul.
Bila Anda meminta model rambut tertentu hasilnya akan sama: Botak. Apalagi kalau request-nya pakai bahasa Indonesia. Apalagi pakai bahasa Lombok. Anda akan tetap digunduli.
Potong rambut di Jamarat harganya Rp 129 ribu.-Tomy Gutomo-Media Center Haji
Ada ratusan tukang cukur yang bekerja di Jamarat. Tarifnya sama, SAR 30. Atau sekitar Rp 129 ribu. Prosedurnya tidak ribet. Antre, bayar, duduk, dan cukur. Semua selesai dalam 5 menit.
"Tarif resminya 30 riyal. Tapi tadi saya bayar 30 riyal dikembalikan 10 riyal," ujar Rohmat Hidayat, jamaah haji asal Depok, Jawa Barat, Minggu pagi, 16 Juni 2024.
BACA JUGA:Fase Mabit di Mina Dimulai, Menag Minta Petugas Siaga Bantu Jemaah
BACA JUGA:Alhamdulillah, Pukul 07.37 Muzdalifah Klir, Peristiwa Tahun Lalu Tidak Terulang
Ia tampak semringah setelah keluar dari barbershop di kawasan Jamarat. Tepatnya di dekat terowongan menuju ke Syiyah, Makkah. Semua rambut putih di kepalanya ia tinggalkan di barbershop itu. Setidaknya pagi itu Rohmat tak lagi beruban.
Mencukur rambut hukumnya wajib bagi jamaah haji yang telah selesai melontar jumrah aqabah. Nama resminya tahallul. Apakah wajib botak? Sebenarnya tidak juga. Tapi jamaah haji laki-laki rata-rata memilih membabat habis rambut mereka.
Jamaah haji potong rambut di barbershop di Jamarat.-Tomy Gutomo-Media Center Haji
Ada dua cara memotong rambut saat tahallul. Pertama halqu, mencukur sampai botak. Kedua, taqshir, memendekkan rambut dengan memotong sebagian. Minimal tiga helai. Dua cara itu sah. Bukan berarti haji yang gundul lebih haji daripada haji yang tidak gundul.
Lalu mengapa pada memilih cukur ala biksu? Dalam sebuah hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah mendoakan ampunan tiga kali lebih banyak pada orang yang mencukur sampai botak.
Rizal Akbar, salah seorang tukang cukur di salah satu barbershop Jamarat mengatakan, di musim haji ia bisa mencukur 100 jamaah dalam sehari. Barbershop di tempatnya bekerja buka 24 jam pada 10-13 Zulhijah. Ada ratusan tukang cukur yang bekerja.
Suasana di barbershop di Jamarat yang dipenuhi jamaah haji.-Tomy Gutomo-Media Center Haji
"Saya sudah 10 tahun jadi tukang cukur di sini," kata Rizal dalam bahasa Inggris yang terbata-bata. Ia bukan orang Garut. Rizal lahir dan besar di Makkah. Di luar musim haji, Rizal bekerja di barbershop di dekat Masjidilharam.