Telah Ditemukan Anggur Tertua di Dunia di Makam Spanyol

Kamis 20-06-2024,06:30 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah tim arkeolog telah menemukan anggur cair tertua di mausoleum Romawi di Spanyol.

Tim menentukan bahwa itu adalah anggur putih, yang memerah karena kimia selama berabad-abad, dan bercampur dengan sisa-sisa kremasi seorang pria Romawi. Lezat.

Guci tersebut ditemukan di sebuah makam di Carmona, Spanyol selatan, pada tahun 2019. Kini, hasil studi arkeokimia terhadap cairan di dalam guci tersebut telah dipublikasikan, yang menghasilkan signifikansi pemeliharaan anggur yang luar biasa dari benda tersebut.

Dilansir dari Gizmodo, penelitian tim tersebut dipublikasikan minggu ini di Journal of Archaeological Science.

BACA JUGA:10 Juta Gen Z Nganggur, Apa Solusi dari Pemerintah?

Tim mengkonfirmasi cairan misterius itu adalah anggur dengan mengidentifikasi polifenolnya, yang merupakan biomarker yang ditemukan dalam anggur.

Ini menghasilkan tujuh polifenol yang terdapat di daerah pembuatan anggur modern di Spanyol.

Akan tetapi hilangnya polifenol—asam siringat—membuat tim menyimpulkan bahwa anggur tersebut, pada masanya, berwarna putih. Abaikan warna merah kecoklatan. Artinya, ia sudah tua dan bercampur dengan abu orang mati.

PH (keasaman air) cairan tersebut adalah 7,5, jauh lebih tinggi daripada anggur yang diproduksi di wilayah tersebut saat ini.

BACA JUGA:Somasi Tak Digubris Agnez Mo, Ari Bias Datangi Bareskrim Polri Buat Laporan

PH cairan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh “pembusukan kuat dari potensi anggur seperti dulu,” tulis para penulis.

Secara keseluruhan, profil mineral cairan tersebut mirip dengan anggur sherry dari Jerez, di Andalusia, serta beberapa jenis anggur fino.

Para peneliti menemukan lebih banyak kalium (K) dalam anggur dibandingkan dengan anggur saat ini, meskipun para peneliti mengklaim bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh adanya sisa-sisa kremasi di dalam guci juga. Lupakan sekarat karena minuman—seorang Romawi kuno tampaknya dikebumikan di dalamnya.

Menurut rilis Universitas Cordoba, sisa-sisa di dalam guci itu adalah laki-laki karena suatu alasan; di Roma kuno, wanita dilarang minum anggur, sebuah kesenjangan gender yang diterapkan hingga ke Spanyol Romawi.

BACA JUGA:Masa Depan Victor Osimhen Ada di Tangan Arsenal, Chelsea Menyerah Soal Harga

Kategori :