JAKARTA, DISWAY.ID – Anak dan Ibu hamil penting mendapatkan pangan yang sehat.
Salah satunya dengan program fortifikasi pangan.
Dalam rangka pelaksanaan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (ISPS) 2025, Balai Besar POM Jakarta berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta.
BACA JUGA:Sempat Naik, Harga Komoditas Pangan di Pasar Kebayoran Lama Akhirnya Mulai Turun
Kegiatan itu dilaksanakan di beberapa lokasi posyandu di berbagai wilayah administrasi Jakarta. Seperti Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Barat pada Senin - Rabu tanggal 24 s.d 26 Juni 2024.
Selain itu, BPPOM Jakarta bersama Dinkes DKI dan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta juga melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai keamanan pangan dan pangan fortifikasi kepada ibu hamil, orang tua bayi/balita yang menjadi sasaran intervensi.
Sofiyani Chandrawati Anwar, Kepala Balai Besar POM di menjelaskan, bahwa keamanan pangan menjadi salah satu faktor risiko stunting.
BACA JUGA:Petani Milenial Dongkrak Produktivitas Tani Guna Tingkatkan Ketahanan Pangan Nasional
"Dimana pangan yang tercemar dapat mengakibatkan seseorang mengalami penyakit (foodborne illness) sehingga menyebabkan gangguan penyerapan makanan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi asupan gizi," ujarnya di Jakarta pada Kamis, 27 Juni 2024.
Soiyani menambahkan, bahwa Ibu hamil, orang lanjut usia, dan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena foodborne illness.
“Selain itu sebagai upaya percepatan perbaikan gizi, Pemerintah memberlakukan ketentuan terhadap tiga produk wajib Fortifikasi Pangan yaitu garam, tepung terigu dan minyak goreng sawit," tuturnya.
BACA JUGA:Mengenal Pentingnya Gastronomi, Pilih Bahan Pangan Secara Bijak Demi Kurangi Limbah Makanan
Lebih lanjut, Sofiyani memaparkan, Fortifikasi Pangan merupakan penambahan satu atau lebih zat gizi mikro (vitamin dan mineral) dalam pangan atau bahan pangan untuk percepatan perbaikan gizi anak seperti penambahan yodium pada garam.
"Vitamin A pada minyak goreng sawit dan vitamin B1, B2, zat besi, zink dan asam folat pada tepung terigu
Zat gizi mikro tersebut berperan penting dalam perkembangan janin dan proses tumbuh kembang anak," tukasnya.