JAKARTA, DISWAY.ID-- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan monitoring jargas di Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam monitoring ke lapangan, masyarakat di Pasuruan mengaku mendapatkan keuntungan menggunakan jargas.
BACA JUGA:Pertamina Sidak SPPBE Riau, Pastikan Pengisian Tabung LPG 3 Kg Sesuai Takaran
BACA JUGA:Pimpinan Ombudsman dan Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE dan Pangkalan LPG 3 Kg di DIY
Seperti yang diungkapkan Sugeng, Ketua RW 07 Kelurahan Trajeng, Kota Pasuruan.
Menurutnya selama sekitar 4 tahun menggunakan jargas, tidak pernah ada keluhan dari warganya.
Sebaliknya, masyarakat merasa senang karena harganya lebih murah dibandingkan LPG, serta tidak perlu repot karena tersedia 24 jam.
“Selama pakai jargas ini, saya rasa warga itu merasa lebih gampang daripada pakai LPG, karena kendalanya kalau tabung itu kadang-kadang carinya itu sulit. Cari sana sini kehabisan. Kalau jargas ini, 24 jam selalu tersedia. Dari segi harga, saya biasanya membayar di bawah Rp100 ribu per bulan. Lebih murah karena kalau pakai LPG 3 kg, sebulan memerlukan 5 tabung atau lebih dari Rp100 ribu,” ungkapnya dikutip Minggu 30 Juni 2024.
BACA JUGA:Komisi VII DPR Usul BPH Migas Terlibat Awasi Penyaluran LPG 3 Kg
BACA JUGA:Anggota Komisi VII DPR RI Kesal Banyak Masyarakat Sulit Dapat LPG 3Kg, Jangan Persulit Rakyat!
Hal senada juga disampaikan Anis Sulistiani, warga Kelurahan Trajeng.
Ia mengaku pakai jargas itu enak, tidak repot, karena tidak perlu pergi ke warung-warung kalau LPG habis.
"Kapanpun mau masak, nggak ada masalah. Pakainya juga gampang. Kalau mau pergi lama, tinggal dimatikan saja kerannya,” ujar Anis yang mengaku setiap bulan membayar biaya pemakaian jargas Rp70-80 ribu rupiah.
Suparmi (48), warga Kelurahan Gading Rejo, Kabupaten Pasuruan, sangat bersyukur mendapatkan fasilitas ini karena setiap bulan, dirinya hanya perlu membayar sekitar Rp60 ribu.
BACA JUGA:Gudang LPG yang Terbakar di Denpasar Bukan Milik Pertamina, Korban Meninggal 16 Orang