Sederet Bencana Dampak Cuaca Ekstream, BPBD: Banjir hingga Bangunan Roboh

Selasa 09-07-2024,04:22 WIB
Reporter : Candra Pratama
Editor : Reza Permana

BACA JUGA:Ini Tindakan Tegas PPP Buat Sri Antika, Mantan Calegnya yang Diduga Narkoba

Meski Indonesia memasuki musim kemarau, namun sejumlah wilayah masih sering turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto juga membenarkan bahwa sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau.

Kendati demikian, perlu diketahui musim kemarau bukan berarti tidak akan turun hujan.

"Betul sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 77,27%, dimana 63,95% durasi musim kemarau diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian. Meski demikian bukan berarti dalam periode kemarau tidak ada hujan sama sekali, tetapi ada hujan meski kisaran di bawah 50 mm / dasariannya," ujar Guswanto dalam keterangan resminya BMKG, dikutip Senin, 8 Juli 2024.

BACA JUGA:Pegi Berhak Dapat Ganti Rugi Usai Bebas, Pakar Psikologi Forensik Sebut Polisi Biasanya Pakai Jalur Kekeluargaan

BACA JUGA:Banyak Kasus Terjadi di BPK RI, KPK Diminta Panggil Isma Yatun

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa selama sepekan mulai tanggal 5-11 Juli 2024 terjadi potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di Indonesia.

Fenomena tersebut diakibatkan oleh atmosfer dengan skala regional-global yang signifikan, sehingga memicu potensi hujan.

"Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," sambungnya. 

Sementara itu, Kepala Pusar Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani memprediksi kombinasi pengaruh fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat.

Hal ini kemudian menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang hingga 11 Juli 2024.

Kategori :