Jenis tes DNA ini menganalisis aktivitas enzim alam sel, mencari produk reaksi Kimia dalam sel kita.
BACA JUGA:Bolehkah Susu UHT Tak Dingin dan Disimpan di Kulkas? Simak Penjelasannya
Ada pula tes DNA yang dibagi berdasarkan cara melakukannya.
- Tes Pranatal
Tes DNA Pranatal tidak menguji semua kemungkinan kondisi.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui mutasi pada gen atau kromosom pada janin yang sedang berkembang.
Seseorang bisa melakukan tes DNA Pranatal saat sedang hamil.
BACA JUGA:Cegah Kasus Bunuh Diri, Lingkungan Wajib Dukung Kesehatan Jiwa
Melalui tes ini dapat menentukan kemungkinan bayi lahir dengan kondisi tertentu.
Jika bayi memiliki peningkatan risiko kondisi genetik karena riwayat genetik keluarga, maka penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan tes prenatal.
- Pengujian Diagnostik
Melalui tes DNA ini seseorang dapat memastikan atau menyingkirkan penyakit genetik tertentu atau masalah kromosom.
Meski begitu, tes ini tidak menguji semua kondisi genetik. Sebab, tes Pengujian Diagnostik sering digunakan selama kehamilan.
BACA JUGA:5 Buah Langka yang Ada di Indonesia, Banyak Khasiat untuk Kesehatan Tubuh!
- Pengujian Pembawa
Tes DNA ini dapat memberitahu jika seseorang membawa salinan gen yang bermutasi untuk penyakit resesif autosomal.
Umumnya dilakukan karena keluarga salah satu orang tua memiliki riwayat penyakit yang diturunkan secara autosomal resesif, artinya mengambil salinan gen dari masing-masing orang tua.
- Pengujian Praimplantasi
Selanjutnya ada Pengujian Praimplantasi yang dapat menemukan mutasi genetik pada embrio yang dibuat menggunakan Teknik reproduksi berbantuan (ART).
BACA JUGA:Cegah Kanker Paru Sejak Awal, Deteksi Dini dengan Low Dose CT Scan Thorax
- Skrining Bayi Baru Lahir