JAKARTA, DISWAY.ID -- Pemerintah melalui program Muhibah Budaya Jalur Rempah berkunjung ke Melaka yang ada di Malaysia, salah satunya membahas terkait kolaborasi kebudayaan.
"Visi kita nanti mendaftarkan Jalur Rempah menjadi warisan dunia di UNESCO," ungkap Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Hiilmar Farid di Komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara, Senin, 15 Juli 2024.
Hiilmar Farid mengatakan, kita menggunakan kesempatan pelayaran ini untuk berkunjung ke beberapa situs, melakukan pencatatan, dokumentasi.
BACA JUGA:Program PTSL: AHY Bagikan Sertifikat Tanah Door to Door di Kabupaten Semarang
BACA JUGA:Kementerian ATR/BPN Fokus pada Sertipikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah di Jawa Tengah
"Ini nantinya akan memperkuat usulan kita ke UNESCO," ujar Hiilmar Farid.
Bersama dengan itu, Hiilmar Farid menambahkan, pihaknya bertemu dengan otoritas tingkat lokal, bertukar pandangan dan pelajaran mengenai batas-batas administratif negara modern.
Dengan begitu, kegiatan ini sekaligus membangun konektivitas baru di samping jalur diplomasi yang sifatnya formal.
Menurut Hiilmar Farid, diplomasi budaya yang diusung pada pelayaran ini dinilai sangat efektif untuk menimbulkan rasa persahabatan di antara penduduk.
"Kita pergi ke berbagai pelabuhan di Indonesia dan bahkan sampai ke Melaka di Malaysia dan sambutannya memang luar biasa," tambahnya.
BACA JUGA:Pemerintah Percepat Persiapan Lapangan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Ibu Kota Baru Nusantara
BACA JUGA:Sebagai Negara Maritim, Indonesia Seharusnya Punya Kapal Secanggih OceanX Ungkap Kemenko Marves
Bersama dengan itu, ia mengaku bahwa pihak Malaysia menyambut baik kemungkinan pengajuan bersama warisan budaya ke UNESCO.
"Pengajuan bersama ini sedang didiskusikan, kemarin waktu di Melaka juga sudah mulai muncul dan dari pihak Malaysia juga terbuka untuk betul-betul melihat kemungkinan itu," ungkapnya.
Akan tetapi, lanjutnya, hal ini masih bersifat tentatif dan memakan waktu yang cukup panjang.