Tampak dari sebuah foto itu kelimanya tampak menebar senyuman, begitu bangga bertemu dengan kepala negara yang sudah membombardir Palestina.
Melansir unggahan Zainul Maarif di akun Instagramnya, @zanmaarif, ia menuliskan; "Berbincang langsung dengan Presiden Israel."
Tampaknya pertemuan tersebut menyinggung soal konflik Israel dan Hamas yang tengah terjadi di Gaza.
Zainul mengatakan pertemuan tersebut lebih dari sekadar demonstran dan pemboikotan yang terjadi saat ini.
BACA JUGA:Tegas! PBNU akan Panggil 5 Orang Pemuda Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel
Ia mengklaim lebih menyukai berdiskusi dan menawarkan gagasan secara langsung kepada Presiden Israel itu.
Namun tak dijelaskan apa isi diskusi dan gagasan yang disampaikan oleh 5 tokoh muda NU dalam kunjungan itu.
"Saya bukan demonstran, melainkan filsuf-agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dan melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan," jelasnya.
Akan tetapi di akhir keterangannya Zainul berharap ada hasil terbaik dari diskusi dan gagasan yang disampaikannya kepada Isaac Herzog.
"Terkait konflik antara Hamas-Israel, dan relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog (yang duduk dengan dasi biru) di Istana Sang Presiden. Semoga hasil terbaik yang dianugerahkan untuk kita," paparnya.
BACA JUGA:Izin HGU untuk Investor Boleh Berlangsung 190 Tahun, AHY Sebut untuk Percepatan Pembangunan IKN
Sikap PBNU Apa?
Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul secara tegas menyayangkan pertemuan kelima tokoh muda NU tersebut.
Gus Ipul mengklaim bahwa pihaknya tak memberi mandat terkait kunjungan kelima tokoh muda NU itu ke Israel.
"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU. Juga tidak pernah meminta izin kepada PBNU," ujar Gus Ipul dalam keterangan resminya.
Gus Ipul juga mengatakan, kunjungan Zainul Maarif dan koleganya dinilai kurang bijaksana di tengah situasi panas Israel dengan Palestina.