SPPG Bongoime Dorong Ekonomi Lokal Lewat UMKM dan Petani
SPPG Bongoime di Kabupaten Bone Bolango tak hanya menghasilkan MBG melainkan menyerap produk UMKM dan Petani sekitar-Istimewa-
BONE BOLANGO, DISWAY.ID — Kehadiran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bongoime di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, tidak hanya berperan sebagai dapur pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG), tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal melalui keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta petani setempat.
Dalam operasionalnya, SPPG Bongoime menyerap bahan pangan dari petani dan UMKM lokal, sehingga menciptakan rantai pasok pendek yang berdampak langsung pada perputaran ekonomi desa.
BACA JUGA:Merayakan Hari Ibu dengan #KembaliKeDapur, Fery Farhati Curhat Istimewanya Masakan Rumah
BACA JUGA:Harga Tiket Konser Chen Exo di Jakarta 2026, Termurah Rp2 Juta
Pola ini sekaligus memberikan kepastian pasar bagi produsen lokal dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat sekitar.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa pendekatan pemberdayaan ekonomi lokal merupakan bagian tak terpisahkan dari desain Program MBG.
“Program MBG tidak hanya bertujuan meningkatkan asupan gizi, tetapi juga memberi dampak ekonomi. Melibatkan UMKM dan petani lokal adalah strategi agar program ini memberi manfaat berlapis, baik bagi penerima manfaat maupun bagi masyarakat di sekitar SPPG,” ujar Hida di Bone Bolango, Sabtu (20/12).
Selain mendukung UMKM dan petani, keberadaan SPPG Bongoime juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Warga dilibatkan dalam berbagai peran operasional dapur, mulai dari pengolahan, distribusi, hingga pendukung layanan lainnya, sehingga memberikan sumber penghasilan tetap bagi keluarga di sekitar lokasi.
BACA JUGA:Dari Jalan Hingga Dapur: SPPG Hutuo Dibangun Efisien
Akses jalan yang mudah menuju SPPG Bongoime turut mendukung kelancaran distribusi bahan pangan dan hasil olahan. Dengan infrastruktur jalan yang memadai, proses pengiriman dapat dilakukan secara efisien dan tepat waktu, menjaga kualitas pangan sekaligus menekan biaya logistik.
Kepala Biro Umum dan Keuangan Badan Karantina Indonesia, Gladys Peuru, menilai model pengelolaan SPPG Bongoime menunjukkan sinergi yang baik antara program nasional dan penguatan ekonomi lokal.
“Ketika program nasional dijalankan dengan melibatkan pelaku usaha dan produsen lokal, maka dampaknya akan terasa langsung di tingkat desa. Model seperti ini penting untuk menjaga keberlanjutan program sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat,” kata Gladys.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: