Petugas Haji Sabar

Jumat 28-06-2024,11:00 WIB
Oleh: Tomy Gutomo

Jadwal kepulangan tahap pertama petugas haji secara kebetulan bersamaan dengan jadwal kepulangan timwas haji DPR. Satu pesawat. Timwas haji DPR duduk di first class, petugas haji yang dicap "tukang belanja" tadi duduk di kelas ekonomi.

Saat petugas haji dari MCH antre untuk check in dan drop bagasi, tiba-tiba ada tumpukan koper milik timwas haji DPR menyerobot antrean. Dibawa oleh petugas handling bandara. Para petugas haji MCH ini mencegah aksi penyerobotan antrean ini. Si pembawa tumpukan koper ini lantas menyebut nama salah seorang pentolan timwas haji DPR. Maksudnya biar para petugas haji MCH ini keder. 

"Kopernya saja arogan, bagaimana pemiliknya," celetuk salah seorang wartawan peliput haji dari stasiun televisi nasional. Ia kesal karena sudah antre lama dan diserobot begitu saja. Tapi kembali sabar.


Petugas haji bersama jamaah haji lansia di Madinah.--Media Center Haji

Menjadi petugas haji memang diuji kesabarannya sejak masa bimbingan teknis (bimtek) selama 10 hari pada bulan Ramadan. Di tanah suci, semua petugas, apapun tugas dan fungsinya, harus melayani jamaah. 

Petugas haji MCH misalnya, sudah biasa setiap hari mengantar pulang jamaah yang tersesat kembali ke hotel. Sehari bisa 5-6 kali mengantar jamaah tersesat. Baik di Madinah maupun di Makkah. 

Saat jamaah mabit di Mina, petugas haji bisa 3 kali sehari bolak-balik dari Jamarat ke Mina untuk mengantar jamaah yang terpisah dari rombongannya dan tak bisa balik sendiri ke Mina. 

Saat jamaah haji baru tiba di tanah suci, petugas juga tak hanya menyiapkan kamarnya. Tapi juga mengajari cari menggunakan kartu kunci kamar, cara mengoperasikan kran air panas-dingin, hingga cara menggunakan toilet. Semua dilakukan dengan riang gembira dan ikhlas.

Belum lagi petugas layanan lansia, betapa mereka harus "ngemong" jamaah sepuh ini agar tetap gembira. Sebagai pelayan, dimarahi jamaah adalah hal yang harus diterima dengan ikhlas. Sudah sepantasnya bila jamaah memarahi pelayannya. Tapi dinyinyiri anggota DPR yang asal bunyi, tentu butuh effort untuk ikhlas. (*)

*) Tomy Gutomo, pemimpin redaksi Harian Disway, anggota tim Media Center Haji

 

 

Kategori :