JAKARTA, DISWAY.ID-- Dosen FKUI dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E, Subsp.Ven, FAADV mengungkapkan bahwa 22,91 persen siswa SMA/SMK/MA di Jakarta berisiko terpapar infeksi menular seks (IMS).
Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya sejak Juni 2021 hingga Februari 2024 lalu.
BACA JUGA:Terpapar Kuman Mycobacterium Tuberculosis Berisiko Sakit TBC, Wajib Ikut Terapi
BACA JUGA:Saksi JPU Terpapar Covid-19, Kuasa Hukum Natalia Rusli Sesalkan Masa Persidangan Jadi Makin Lama
Pada penelitian tahap pertama, ia melakukan survei ke 327 responden dari 22 sekolah negeri dan swasta di 6 provinsi Jakarta.
"Pada survei terkait dengan perilaku, ternyata 24,8% siswa berisiko merupakan siswa yang tidak menjauhkan diri dari seks dan mengakses konten pornografi," ungkapnya pada promosi doktor di IMERI FKUI, Selasa, 16 Juli 2024.
Kemudian pada tahap kedua, pihaknya membuat modul Generasi Bebas IMS (GBIMS) dan diimplementasikan ke 358 siswa.
Modul kesehatan reproduksi yang dikembangkannya ini merupakan modul pertama di Indonesia yang berbasis daring untuk remaja.
BACA JUGA:Update Kondisi Kesehatan Jusuf Kalla yang Terpapar Covid-19, Ini 'Bisikan' Mufidah JK ke Dokter
BACA JUGA:3 Penyakit yang Berisiko Menyerang saat Puasa, Hati-hati Terpapar
"Penelitian dirancang sesuai kebutuhan remaja di Jakarta dengan pendekatan multidisiplin. Melibatkan remaja, orang tua, dan guru dalam jumlah sampel yang cukup," paparnya.
Selain itu juga terdapat tindak lanjut dengan pemberian rekomendasi penapisan dan tindak lanjut di fasilitas kesehatan tingkat pertama, tambahnya.
Menurutnya, GBIMS ini mampu menjawab kebutuhan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja serta melengkapi modul yang sudah ada di Indonesia.
"Pendapat pakar adalah strategi multidisiplin yang diperlukan untuk pembuatan modul KesPro yang dirancang berbasis daring yang dalam penyusunannya sesuai dengan nilai dan norma agama, sosial, serta budaya di Indonesia."
BACA JUGA:Raja Narkoba Mesiko 'El Chapo Guzman' Kena Mental di Penjara AS: Tak Pernah Terpapar Sinar Matahari