Infrastruktur Prabowo

Kamis 18-07-2024,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

SAYA juga marah. Pada diri sendiri –sejak sebelum perusuh Disway memarahi saya, Senin lalu. Saya juga menyesal: mengapa memaksakan diri menulis soal penembakan capres Donald Trump. Yang isinya tidak ada yang baru. Tidak ada mutunya. Parah.

''Sama selali tidak layak Disway''. Tidak ada yang menarik. Seperti hanya mengutip berita yang sudah tersiar luas. Tidak mau berjerih payah mencari sesuatu yang berbeda. Lebih dari parah.

"Kalau memang sangat sibuk, mengapa tidak menulis yang lain saja. Mengapa harus seolah wajib menulis sesuatu yang besar yang baru saja terjadi."

"Mengapa tidak menulis puisi saja. Puisi penembakan Trump."

"Mengapa tidak menulis yang lain saja, misalnya mengapa pipi tidak lagi tembem."

"Mengapa tidak mengomentari saja pidato Prabowo yang seolah berseberangan dengan Presiden Jokowi soal infrastruktur?”

Saya sendiri menambahkan kemarahan itu: "mengapa tidak menulis soal kemajuan di dua lembaga pendidikan Islam itu. Di Sidoarjo dan Krian itu. Yang saya kunjungi berturut di hari penembakan Trump".

Padahal pesantren Al Amanah di Krian dan pesantren bilingual Raudlatul Jannah di Sidoarjo istimewa sekali.

Huh!

Mengapa menyesal itu pasti kemudian?

Misalnya soal Prabowo yang pidato infrastruktur itu. Sebenarnya mudah sekali menulisnya. Mungkin 20 menit selesai. Yakni bahwa ternyata, itu, pidato itu, diucapkan di depan tentara muda. Prabowo bicara soal pentingnya keamanan. ''Untuk apa membangun infrastruktur hebat-hebatan, jalan tol, bandara, kalau negara tidak aman."

Konteks ternyata bisa membuat kesan berbeda. Bahkan bisa memberi kesan sebaliknya. Bukankah menulis soal itu lebih menarik? Bagaimana media bisa membalik kesimpulan sebuah peristiwa yang sama? Bagaimana bisa menghasilkan kesan membangun infrastruktur itu salah? Dan itulah yang kemudian menjadi kesan umum: seolah Prabowo menyalahkan Jokowi.

Mungkin soal itu jauh lebih menarik daripada penembakan Trump.

Duh! ( Dahlan Iskan)

Komentar  Dahlan Iskan di  Disway Edisi 17 Juni 2024: Gayus Ike

Em Ha

Ingat Lampung, kenang akhir tahun lalu. Arus balik roudtrip Sumatera-Jawa. Lepas menyeberang Selat Sunda, alih-alih rute biasa lintas timur ambil lintas barat. Bermalam di Bandar Lampung, paginya tancap Krui di Pesisir Barat. Melewati Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus. Ada kampung Bali di balik pantai indah Pesisir Barat. Ombak Krui, pasir putih memanjakan mata. Dang Ike tak manja. Gagal tidak menyerah. Bravo, semoga terpilih.

djokoLodang

-o-- Seorang pelamar calon anggota KPK sedang menghadapi tes wawancara. "Coba ceritakan, sudah berapa kali Anda tersangkut perkara?", tanya Ketua Tim Rekrutmen KPK. "Tersangkut perkara tapi bisa lolos dari hukuman. Silakan menjawab dengan jujur!", lanjutnya. "Dengan jujur, pak?" "Iya betul..." "Tidak ada sanksi atas jawaban saya?" "Tidak ada! Jangan khawatir, ini kan hanya tes. Tapi Anda harus memberi jawaban akurat. Berapa kali?" Pelamar pun menengadahkan kepalanya, matanya menatap langit-langit di atas deretan tempat duduk pengetes dari KPK. Lama terdiam. "Apa jawaban saudara?" Masih diam. "Hai, saudara. Mengapa diam saja? Belum menjawab juga. Tak sabar lagi, akhirnya salah seorang melangkah maju dan menepuk bahu pelamar. "Hai, jangan diam saja!! ..." Pelamar kaget, kemudian berseru:"Waduh, bapak! Hitungan saya jadi hilang,... sudah sampai berapa, tadi, ya..." Ketua Tim: "Bagus! Anda terpilih. Silakan masuk kerja Senin depan..." --jL-

Juve Zhang

Kalau lah di India buka lowongan kerja ketua PKP pasti jutaan yg melamar kerja...kemarin berita terbaru dari India...untuk posisi Polisi Peon atau Pion atau pangkat rendah..di Uttar Pradesh...ada lowongan 62 polisi...yg Daftar 28000 Sarjana S1....5000 S2.....3700 PhD...atau S3.... sisanya Ijazah SMA....total yg daftar 93 000....untuk 62 lowongan posisi polisi rendah...paling gaji katakan 3 atau 4 juta Rp....kalau ketua PKP gaji 100 juta Rp...rasanya di India akan dilamar oleh 2 juta PhD....S2...S1...SMA.....masih untung lowongan ketua KPK tak di umumkan di UttarvPradesh....wkwwk..India kelebihan S3...bisa jadi Dosen ke mana mana..manca negara.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

PAK AHOK.. 1). Daripada ndaftar jadi Gubernur, di manapun, baik Sumut maupun DKI, mending pak Ahok mendaftar jadi Ketua KPK. 2). Jika memilih mendaftar menjadi Ketua KPK, saya yakin, proses seleksinya jauh lebih mudah bagi pak Ahok dibandingkan mengikuti Pilkada. 3). Begitu terpilih, energi dan nyali pak Ahok, saya yakin akan membuat kalangkabut para tukang bor. Para politisi pun bingung caranya mengantisipasi. Ini hanya saran dan pertimbangan. Tuk kejayaan. ### Korupsi itu kotor./ Wahai para tukang ngebor./ Jangan sampai APBN dan APBD bocor.//

Handoko 2018

"SIDANG PERCERAIAN SUAMI ISTRI" Mamat berniat menceraikan istrinya, mereka menghadapi sidang pengadilan perceraian... Hakim : "Jadi Saudara tetap bersikeras ingin menceraikan istri Saudara?" Mamat : "Benar Pak, Serius" Hakim : "Anda tidak menyesal?" Mamat : "Bagaimana mungkin saya menyesal Pak, buat apa saya punya istri yang setiap malam keluyuran di Caffe, Bar dan Diskotik"???? Hakim : "Apakah istri saudara suka mabuk-mabukan?" Mamat : "e e e... Tidak..... tidak, pak" Hakim : "Istri anda senang berdansa dan dugem?" Mamat : "..eemm .. Tidak juga, pakk..!!!" Hakim : "Jadi apa yang dilakukan istri anda setiap malam di caffe, bar dan diskotik" Mamat : " dia mencari-cari saya, pak, saya jadi sebel pak"..... Hakim : kamu pernah di lempar palu ini belum? (sambil memegang palu 'vonis')

Handoko 2018

''LIKA LIKU LAKI-LAKI RUJUK'' Seorang SUAMI menyesal setelah berpisah dengan istrinya, lalu dia menelpon mantan istri tercinta. "Sayang, maafkan aku. Aku mau rujuk padamu." Istrinya menjawab, "Di dekatmu ada gelas?" Suami : "Hah, gelas, buat apa? Tidak ada. Kenapa emangnya?" Istri : "Kalau begitu pergi ke dapur dan ambil sekarang...", dengan nada sedikit emosi. Suami : "Kayaknya kamu udah gak beres. Tapi demi kamu gak apa-apa, aku ambilkan sayang..." Setelah si suami mendapatkan gelasnya dia bilang "UDAH SAYANG, UDAH DAPET GELASNYA" trus digimanain? Istri : "Lemparkan gelas itu ke lantai", sedikit membentak. Suami : "Oke...oke...Sudah ayah lempar sekeras-kerasnya ke lantai sayang." Istri : "Sekarang kembalikan gelas itu seperti semula, gak mungkin bisa kan? Begitu juga hatiku..." Suami : "Gelasnya tidak pecah sayang..., karena gelas plastik." Istri : "Iiiiiih..., sebel deh..., ya udah cepetan jemput aku. Jgn lupa ajak aku belanja ya...., udah keluar kan gaji nya? Suami : ???????????? Bahan renungan juga bagi laki2......,???????? #JanganLupa.. memperbanyak gelas plastik di rumah...???????????? ???????????????????? #repost #santaisejenak

alasroban

"kamu mencuri kambing ya?" "kamu masih narik kambingnya nggak ngaku juga" "saya cuma mengambi tali pak, kambingnya aja yang ngikut" "?????"

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Albert dipanggil ke Kantor Pajak. Ia datang didampingi pengacaranya. Petugas pajak: "Anda menjalani kehidupan yang mewah padahal tidak bekerja. Kami meragukan sumber pendapatan Anda dan karenanya dipanggil ke sini." Albert: "Saya berjudi." Petugas pajak: "Menurutku, Anda bohong. Buktikan." Albert: "Ayo bertaruh, aku bisa menggigit mataku dengan gigiku. Taruhan Rp 1 juta." Petugas pajak berpikir, tentu saja ia tidak bisa melakukan itu. Maka, ia setuju. Albert mengeluarkan mata kiri palsunya dan menggigitnya. Ia pun mengambil uang Rp 1 juta dan menantang, "Aku bisa menggigit mataku yang lain, taruhan Rp 2 juta." Petugas pajak membatin, ia jelas tidak buta, jadi ia tidak akan bisa melakukan hal yang sama lagi. "Oke," katanya. Albert mencabut gigi palsunya dan menggigit mata kanannya dengan benda itu. Petugas pajak meringis sakit tak berdarah kehilangan Rp 3 juta. Albert mengusulkan taruhan lain. "Saya bisa meludah ke tempat sampah di ujung sana, jaraknya 10 meter. Kalau kena meja, Anda menang Rp 3 juta." Petugas, yang baru saja kehilangan uang, sedang marah dan langsung setuju. Albert meludahi meja petugas pajak dan memberinya Rp 3 juta. Petugas pajak senang, uangnya kembali. Tapi, si pengacara langsung bermuka masam. Ia memberi Albert Rp 5 juta. Tadi, saat dalam perjalanan menuju Kantor Pajak, Albert mengajak taruhan bahwa ia bisa meludahi meja petugas pajak tanpa ada masalah, malah petugas itu akan senang.

Mbah Mars

Saya setuju Ike jadi ketua KPK. Biar insan KPK tidak tegang terus. Biar insan KPK dibuai "TERLENA" arena "MEMANDANGMU". Eh, itu sih Ike Nurjannah, Mbah!!!

Mirza Mirwan

Pulang dari masjid saya tengok CHD. Wuih....150 komentar. Dan saya tersenyum geli membaca harapan Bung Er Gham : jangan pilih pimpinan Pake-K yang niatnya cari kerjaan atau cari makan di Pake-K. Memangnya dari 796 pendaftar capim Pake-K itu ada yang nawaitunya bukan cari kerjaan atau cari makan? Penghasilan bulanan ( gaji pokok, tunjangan jabata, perumahan, transportasi, kesehatan, dll.) pimpinan Pake-K itu gede, kok. Saat ini untuk ketua Rp123,9 juta, sedang 4 wakilnya 112,5 juta. Firli Bahuri malah usul gaji ketua Pake-K Rp300juta/bulan. Nah, kalau ada pendaftar yang penghasilan bulanannya di atas Rp123,9juta, niatnya memang mau memberantas korupsi. Tetapi kayaknya kok tidak ada. Di sini saya update saja korban tewas di Gaza. Soal kebiadaban Tzahal/IDF saya sudah kehabisan kata-kata. Yang jelas sasaran gempuran mereka sekarang adalah kamp pengungsi. Sampai sebelum Ashar tadi jumlah korban tewas di Gaza sudah 38.713 jiwa. Sementara korban terluka 89.166 orang.

Er Gham

Modus aliran uang suap atau gratifikasi tidak lagi pake cash atau transfer. Transfer bisa dilacak PPATK. Uang cash ada risiko tangkap tangan OTT. Modus model.baru pakai cicilan kredit barang. Bisa mobil mewah atau apartemen mewah. Atau bahkan jet mewah. Misal, si penyuap beli mobil pakai kredit. Pakai cicilan. Tapi yang pakai koruptornya. Atau keluarganya. Mobil atau pesawat jet itu masih atas nama si penyuap. Masih dibayar secara cicilan. Dalam LHKPN sang koruptor juga tidak muncul aset mobil atau pesawat jet mewah itu. Kalau ditanya wartawan atau KPK, tinggal bilang saja itu pinjaman kawan atau teman bisnis. Bertahun tahun dicicil oleh si penyuap. Bertahun tahun dipakai si koruptor. Jika hubungan 'perkongsian antar koruptor' tidak lagi mesra, maka sang koruptor mengembalikan mobil itu ke si penyuap. Jika suasana sudah 'aman', kreditnya bisa saja dilunasi. Dan balik nama. Nanti di LHKPN bertahun tahun mendatang ditulis 'hibah'.

Kategori :