Darmaningtyas Sebut Dihapusnya Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kebijakan Ngawur: Populis tapi Tidak Cerdas!

Selasa 23-07-2024,08:45 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Pengamat pendidikan Darmaningtyas mengkritik kebijakan dihapusnya jurusan IPA, IPS, dan bahasa di level jenjang SMA.

Menurutnya, kebijakan tersebut akan berpengaruh pada kualitas siswa saat masuk PTN sesuai jurusan dan mata pelajaran yang berkaitan dengan pilihannya.

Aktivis Pendidikan dari Tamansiswa Ki Darmaningtyas menyebut kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang menghapus penjurusan di SMA merupakan kebijakan ngawur.

BACA JUGA:Kritik Darmaningtyas soal Dihapusnya Jurusan IPA-IPS-Bahasa, Bandingkan Indonesia dengan Negara Maju

"Sama ngawurnya materi tes masuk PTN tidak mendasarkan pada mapel yang berkaitan dengan jurusan yang akan dimasuki," ungkap Darmaningtyas ketika dihubungi, Sabtu, 20 Juli 2024.

Ia mencontohkan, untuk bisa masuk jurusan Farmasi seharusnya mata pelajaran Kimia harus baik, begitu pula dengan mapel fisika dan matematika pada jurusan Teknik.

BACA JUGA:Pengamat Beberkan Dampak Jangka Panjang Dihapusnya Jurusan IPA, IPS, Bahasa di Sekolah

"Tapi kalau tidak ada tes terkait dengan materi yang relevan, bagaimana PTN dapat menjaring calon-calon mahasiswa yang punya kemampuan sesuai dengan bidangnya?"

“Maka dari itu, kebijakan penghapusan jurusan IPA-IPS-Bahasa dan juga seleksi masuk PTN yang tidak memasukkan materi yang relevan dengan fakultas yang akan dimasuki adalah kebijakan yang populis, tapi tidak cerdas karena tidak melihat sosio kultural dan politis di Indonesia," jelasnya.

BACA JUGA:Kemdikbudristek Resmi Hapus Jurusan IPA-IPS-Bahasa di SMA

Penulis buku 'Melawan Liberalisme Pendidikan' ini membongkar berbagai permasalahan akibat penghapusan jurusan di SMA yang tidak membawa perbedaan dari Kurikulum 13 dengan mapel peminatannya.

Di mana, siswa dengan peminatan kuliah di Fakultas Kedokteran bisa mengambil mapel Biologi dan Kimia lebih banyak.

Begitu pula dengan yang akan mengambil jurusan teknik bisa mengambil mata pelajaran matematika dan fisika lebih banyak.

BACA JUGA:Ini 7 Jurusan Kuliah yang Memiliki Prospek Kerja Tinggi, Referensi untuk Calon Mahasiswa!

"Kebijakan peminatan ini tidak bisa jalan karena insfrastrukturnya tidak mendukung (ruang kelas, guru, laboratorium, dan birokrasinya). Juga Masyarakat (orang tua murid dan murid belum siap)," tandasnya.

Kategori :