JAKARTA, DISWAY.ID - Manfaat yoghurt sudah lama dikenal untuk kesehatan, termasuk untuk reproduksi wanita.
Lima mahasiswa IPB University, yaitu Fidela Nailan Faza Prasetyaji, Dewi Anggraini , Rachmalia Isni Oktaviani, Puja Mutiara Hati dari Program Studi (Prodi) Ilmu Gizi dan Siti Rohmah dari Prodi Manajemen, berhasil menciptakan inovasi minuman yoghurt berbahan pangan fungsional yang bernama Femony.
Di bawah bimbingan dosen Dr Eny Palupi, produk ini memanfaatkan tanaman Saraca ashoka yang berpotensi mencegah kanker payudara, mengatasi sindrom ovarium polikistik (SOPK), dan mengurangi gejala dismenore atau nyeri haid.
BACA JUGA:Sedang Diet, Lebih Baik Minum Susu atau Yoghurt?
Fidela Nailan Faza Prasetyaji, ketua tim, menjelaskan, Femony Yoghurt dirancang untuk memberikan manfaat kesehatan reproduksi wanita secara menyeluruh. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus penyakit ginekologi di Indonesia, seperti kanker payudara, SOPK, dan dismenore.
“Kami berharap produk ini dapat menjadi pilihan yang sehat dan lezat bagi wanita Indonesia, sekaligus mendukung upaya pencegahan penyakit serius seperti kanker payudara dan gangguan reproduksi lainnya,” jelasnya.
Femony terbuat dari kulit batang dan bunga pohon Saraca ashoka. Tanaman yang sehari-hari dikenal dengan sebutan “bunga soka” ini diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti steroid, alkaloid, flavonoid, tanin, glikosida, saponin, karotenoid, fenol, flavon glikosida, dan phytoestrogen yang bersifat spasmogenik, uterotonic, oksitosin, antibakteri, anti-tumor, anti-implantasi, anti-progestational, dan anti-estrogenik.
Dengan sejumlah kandungan tersebut, berpotensi untuk mencegah kanker payudara dan SOPK, serta melawan nyeri haid.
Penelitian menunjukkan bahwa Saraca ashoka dapat membantu menormalisasi profil hormonal yang terganggu dan meningkatkan status ovarium, sehingga berpotensi mengatasi SOPK dan nyeri haid.
BACA JUGA:Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan Reproduksi, BKKBN Gelar Lomba Ajang Kespro Kawula Muda 2024
Saraca ashoka juga memiliki aktivitas antioksidan dan anti kanker payudara secara in vivo serta kemampuan menormalkan profil hormonal yang terganggu pada tikus, sehingga berpotensi sebagai obat komplementer dan alternatif untuk pencegahan dan terapi kanker payudara.
Produk Femony diciptakan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Program ini telah berjalan sejak April 2024 dan memulai produksi secara massal sejak Juli 2024 dengan lokasi produksi di Bogor, Jawa Barat.