Sejak SMP Hamzah sudah aktif berorganisasi.
BACA JUGA:PPP Dorong Muhaimin Iskandar Maju Pilkada 2024
Lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak pada 1961, ia menjadi wartawan surat kabar Pontianak, Bebas.
Karena aktif berorganisasi sejak SMP, saat kuliah ia juga aktif berorganisasi dengan mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan terpilih menjadi ketua.
Pada tahun 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan meneruskan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura mengambil jurusan ekonomi perusahaan.
Di luar kampus, ia menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat.
Hamzah pernah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat.
BACA JUGA:Didemo Dosen PPPK PTNB, Kemdikbudristek Janjikan Hal ini
Kemudian, mewakili NU di Gedung DPR/MPR Senayan tahun 1971.
Setelah NU berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan, ia terpilih menjadi anggota DPR mewakili PPP. Di PPP, ia sudah beberapa periode menjadi pengurus.
Terakhir, ia menjadi salah seorang ketua DPP PPP, sebelum akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum DPP PPP pada akhir 1998.
BACA JUGA:PPP Usung Khofifah-Emil di Pilkada Jatim, Begini Respon PKB
Pada tahun 1998, Hamzah menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di kabinet Presiden B.J. Habibie. Sebagai hasil Pemilu 1999 terbentuk kabinet pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.
Tanggal 29 Oktober 1999, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin). Kemudian pada tanggal 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia yang ke sembilan.