Keseruan Safety Riding Fomo Bersama Wahana Honda, Jurnalis Pun Wajib Melatih Prediksi Bahaya saat Berkendara

Sabtu 27-07-2024,16:43 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

Agus menyayangkan banyak sekali pengendara sepeda motor yang salah memprediksi dalam situasi tertentu.

"Ketika kita ingin melakukan apapun seperti lari, harus memprediksi berapa jarak tempuhnya.

"Begitu pun dengan berkendara sepeda motor. Banyak pengendara yang salah melakukan prediksi bahaya," jelasnya saat ditemui di kawasan Tangerang, Sabtu, 27 Juli 2024.

BACA JUGA:Usai Viral, Begini Klarifikasi Pemotor Wanita di Kebumen yang Jatuh Minta Ganti Rugi Rp4 Juta ke Sopir Bus

BACA JUGA:Tiko Aryawardhana Surati Dirkrimum PMJ Terkait Kasus yang Menjeratnya, Ini Isinya

Agus Sani mencontohkan situasi yang kerap terjadi di jalanan, yakni menyalip kendaraan besar yang berhenti mendadak.

Prediksi bahaya berkendara seperti itu sangat salah dan fatal akibatnya.

"Misalnya seperti mobil berhenti mendadak, banyak sekali yang sekali ngerem, pindah lajur lalu tancap gas," tambahnya.

"Prediksi bahaya seperti itu sangat bahaya, karena kita tidak tahu apa yang ada di depan kita, tahu-tahu ada pengendara lain atau lainnya," paparnya.

BACA JUGA:Marcus Rashford Kecelakaan Mobil, Polisi Tahan Perempuan Berusia 55 Tahun Gegara Mabuk

BACA JUGA:Apes! Legenda Brasil Zico Malah Kena Rampok di Paris, Total Kerugian Mencapai Rp 8,8 Milliar

Mekanisme Reaksi


Head of Safety Riding Instruction PT WMS Agus Sani terbuka berbagi pengalaman terkait prediksi bahaya berkendara secara gratis di Safety Riding Center Wahana Honda di Jakarta-Dimas/Disway.id-

Agus Sani menjelaskan setidaknya seorang pengendara harus bisa memahami mekanisme reaksi dari atas sepeda motornya.

Ada 3 poin penting yakni Teridentifikasi, Keputusam dan Reaksi. Ketiga aspek ini jika dimiliki seorang pemotor besar kemungkinan mengetahui prediksi bahaya berkendara di jalanan dengan cukup baik.

"Mengidentifikasi bahaya di depan dengan pengelihatan, sehingga mata sangat penting. Keputusan, hanya sepersekian detik kita bisa membuat keputusan, khususnya ketika melakukan pengereman. Reaksi, respons bahaya di sekitar kita kurang lebih paling cepat 1 detik kita akan bereaksi dengan tanda-tanda bahaya di jalanan," ungkapnya.

Kategori :