JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, mengungkapkan pandangannya mengenai hubungan antara NU dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Diketahui, ramai pembahasan mengenai rencana Sekjen PBNU Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipuluntuk membentuk pansus untuk meluruskan sejarah PKB dan mengembalikannya pada pemilik sah partai tersebut, yaitu NU.
BACA JUGA:Profil dan Biodata Gus Yahya, Ketua Umum PBNU yang Pernah ke Israel Beberapa Tahun Lalu
Dalam pernyataannya, Gus Yahya menegaskan bahwa NU tidak akan mengakui klaim eksklusif PKB atas organisasi tersebut.
"Pertama soal PKB, ya soal PKB ini concern NU yang paling mendasar itu soal warga. Karena jelas ada banyak warga NU yang menjadi konstituen PKB, nah, tapi juga banyak warga NU yang tersebar di partai-partai yang lain, maka yang kami tolak adalah klaim eksklusif PKB terhadap NU," kata Gus Yahya.
Ia menambahkan bahwa NU tidak bisa memaksakan warga NU untuk bergabung dengan PKB atau mengabaikan anggota NU di partai lain
"Itu yang kami enggak bisa, enggak bisa, ya nanti gimana warga yang ada di Golkar, Gerinda, dan lain-lain itu warga NU juga masak mau enggak kita akui kan kita enggak bisa paksa juga mereka untuk ikut PKB gitu," ungkapnya.
Gus Yahya juga menegaskan bahwa PKB tidak memiliki otoritas dalam pengambilan keputusan kelembagaan di NU.
"Jadi NU, PKB tidak punya klaim eksklusif atas NU gitu, sehingga ya enggak bisa juga misalnya PKB menyalah-nyalahkan keputusan kelembagaan yang dibuat oleh NU," ujar Gus Yahya.
Dia juga menegaskan bahwa meskipun NU memperhatikan warganya di PKB, organisasi ini tetap harus melayani semua anggotanya, termasuk yang berada di partai lain.
"Kami punya mekanisme, kami punya macam-macam bukan berarti kami enggak mau ngurus PKB loh ya, bukan berarti itu, karena kami tahu banyak warga NU ada di sana yang memang harus kami perhatikan juga, tapi sekali lagi ada banyak warga NU juga di tempat lain, yang juga harus kami layani semuanya," tutupnya.