Dengan penggunaan CSP ini diharapkan dapat membuat struktur jembatan lebih ringan tetapi kuat serta cepat dalam pemasangan, sehingga relatif lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu.
Jembatan Pandansimo akan diperindah dengan ornamen kearifan lokal berupa ikon Gunungan dengan interpretasi Sulur Keris dan Batik Nitik sebagai gerbang penanda mandala terciptanya ruang budaya.
Selain itu juga terdapat Gapura Joglo sebagai penanda titik masuk atau keluar jembatan.
BACA JUGA:Minta Beautifikasi Jembatan Pulau Balang, Menteri PUPR: Selesai Sebelum Agustus 2024
Jembatan Pandansimo membentang di atas Sungai Progo yang menghubungkan Jalan Pantai Selatan ruas Congot – Ngremang (Kabupaten Kulon Progo) dengan ruas Pandansimo – Samas (Kabupaten Bantul).
Adapun dengan adanya jembatan Pandansimo diharapkan dapat meningkatkan konektivitas Jalur Selatan Jawa, di mana sebagian besar jalannya berada di dekat Pantai Selatan sehingga potensial menjadi jalur pariwisata di Yogyakarta.