JAKARTA, DISWAY.ID - PT Sasa Inti, perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang industri makanan, dengan bangga mengumumkan partisipasinya dalam acara pameran dagang kuliner dan perhotelan terbesar di Indonesia, Food & Hotel Indonesia (FHI) 2024, yang akan diselenggarakan pada 23-26 Juli 2024 di Jakarta International Expo, Kemayoran.
Masyarakat Indonesia dikenal dengan kecintaannya pada makanan yang lezat dan bercita rasa tinggi. Hal ini mendorong pertumbuhan bisnis kuliner di Indonesia yang semakin pesat. Menurut data Nielsen, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,4% pada tahun 2023 yang dimana salah satu pendukungnya adalah industry Food & Beverage. Pertumbuhan ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya kelas menengah, perubahan gaya hidup, dan kemudahan akses terhadap informasi kuliner.
Memahami tren dan kebutuhan masyarakat Indonesia, PT Sasa Inti hadir dengan misi menghadirkan produk-produk bumbu yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat. Sebagai perusahaan yang dikenal luas dengan produk bumbu dapur atau Kitchen Food Brand yang terdepan, Sasa tidak hanya hadir sebagai peserta pameran tetapi juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan inovasi di bidang kuliner serta memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar bumbu masak.
BACA JUGA:Daftar Lokasi Operasi Patuh Jaya 2024 di Jakarta Hari ini 22 Juli, Ini Sasarannya!
Di FHI 2024, Sasa akan menampilkan rangkaian produk unggulannya, termasuk MSG, Kaldu Penyedap Sasa, Santan, Tepung Bumbu, Bumbu Racik, dan berbagai jenis Saus Sambal. Produk-produk Sasa dikenal tidak hanya karena kepraktisannya dan rasa lezat yang dihadirkan, tetapi juga karena manfaat tambahan yang membuat sajian menjadi lebih sehat.
Albert Dinata, Marketing Director Consumer Acquisition & Retention PT Sasa Inti menyampaikan bahwa “Partisipasi kami di FHI 2024 adalah wujud nyata dari komitmen PT Sasa Inti untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi konsumen. Kami percaya bahwa produk makanan harus tidak hanya enak tetapi juga menyehatkan. Oleh karena itu, kami menghadirkan produk-produk Sasa yang memiliki keunggulan tambahan vitamin dan mineral, seperti, Sasa Santan yang mengandung Omega 3, Tepung Bumbu Sasa bervitamin dan bermineral dengan nilai tambahan Zat Besi, Zinc, Vitamin B2 & B9 serta serat pangan, dan Sasa Seasoning Mix Nasi Goreng yang memiliki kandungan Kalsium dan Omega 6 yang menjadikan masakan lebih sehat tanpa mengurangi kelezatannya walaupun telah melewati proses masak.”
Sasa juga berkomitmen untuk memberikan nilai tambah lebih kepada konsumen dengan memproduksi produk yang lebih sehat dan lezat yang sesuai dengan misi Sasa yaitu membawa kebahagiaan bagi semua orang melalui makanan yang mudah dibuat, sehat dan lezat.
Selama pameran, pada Booth Sasa akan mengadakan demo masak yang dilakukan oleh Duo Professional in-house Chef yaitu Chef Kong dan Chef Igo. Selain itu, akan ada sesi product tasting dan diskusi tentang manfaat kandungan vitamin dan mineral yang menjadikan produk-produk Sasa unggul dibandingkan dengan produk lainnya. Para pengunjung juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan in-house Chef PT Sasa Inti dan tim pengembangan serta penjualan produk Sasa.
Food & Hotel Indonesia (FHI) adalah ajang pameran terbesar di Indonesia yang menghadirkan berbagai perusahaan dari sektor makanan, minuman, dan perhotelan. Acara ini menjadi platform penting bagi PT Sasa Inti untuk menunjukkan inovasi dan keunggulan produknya kepada para pelaku usaha, professional industri dan konsumen.
Komitmen Sasa untuk memperkaya cita rasa dan menambahkan manfaat pada masakan konsumen di Indonesia terlihat dari ketersediaan produk Sasa di jutaan toko retail yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jumlah yang terus bertambah setiap hari. Dengan harga yang kompetitif dan pengiriman yang dapat diandalkan, Sasa dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Produk Sasa mudah ditemukan baik di pasar tradisional maupun di hypermarket, supermarket, dan minimarket. Selain itu, Sasa telah merambah pasar internasional dengan kegiatan ekspor selama lebih dari satu dekade ke Asia, Timur Tengah, Afrika, dan beberapa negara lainnya yang memiliki prospek baik.