Gerakan Pramuka di Indonesia sendiri lahir berdasarkan adanya sebuah gerakan kepanduan nasional yang telah berdiri sejak tahun 1923.
Namun, Pramuka Indonesia baru diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 14 Agustus 1961.
Dari sejarahnya, di tahun 1923 gerakan kepanduan nasional yang awalnya ditandai dengan berdirinya Nationale padvinderij Organisatie atau NPO di Bandung dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di batavia yang sekarang menjadi Jakarta.
Kemudian, di tahun 1963 dua gerakan tersebut pun bersatu dan merubah nama jadi Nationale Padvinderij Organisatie atau INPO.
Melansir dari situs resmi Kemendikbud, gerakan kepanduan nasional ini terus berkembang dan makin populer di kalangan masyarakat.
Akan tetapi, ketika tentara Jepang ke Tanah air, mulai dari partai, organisasi rakyat termasuk gerakan kepramukaan ini juga dilarang menjalankan aktivitasnya.
Lalu, usai Indonesia merdeka, gerakan kepramukaan ini bisa dilanjutkan kembali.
Hingga akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1961, dilaksanakannya MAPINAS atau Majelis Pimpinan Nasional untuk resmikan Gerakan Pramuka Indonesia.
BACA JUGA:Ini Link Daftar Peserta Upacara Kemerdekaan di IKN dan Jakarta, Mau Ikut?
Di dalam acara MAPINAS, istilah pramuka diperkenalkan pertama kalinya oleh Sri Sultan Hamegkubuwono IX yang berasal dari kata 'Poromoko', artinya 'Pasukan terdepan dalam perang'.
Tetapi, kata Pramuka sendiri dimanifestasikan jadi Praja Muda Karana yang memiliki artinya 'Jiwa muda yang gemar berkarya'