"Dan kemudian di masa Anjas Asmara, apa Sea Games kita juara? Enggak kan, apa Asian Games kita pernah ikut? Enggak kan, nah ini fakta yang ada, kalau cuma sekadar turnamen piala ini piala itu enggak tercatat di FIFA juga," tuturnya menambahkan.
Perbedaan pendapat bagi Mahfudin Nigara sangatlah penting, terpenting jangan sampai kebablasan sampai mengkritisi yang tidak-tidak.
Bagi Mahfudin Nigara, sekuat apapun kritikan juga harus bisa mengukur diri kita sendiri terlebih jikalau masih belum ada prestasi yang diciptakan.
Lebih lanjut, Mahfudin Nigara balik 'menyerang' Anjas Asmara apakah dia punya sertifikat pelatih atau tidak sampai menyenggol Shin Tae-yong secara tajam.
"Anjas enggak punya (sertifikat pelatih) terjun ke dunia pelatih kan, dan Tommy Welly (Bung Towel) juga enggak," paparnya.
"Saya gini-gini punya sertifikat pelatih, iya karena dulu kan PSSI tahun 1989 kalau enggak salah AFC membuka, cuma karena tidak diperbaharui sekarang tidak berlaku, beberapa teman-teman senior wartawan punya lisensi itu, ujiannya benar ada, jadi saya yang punya begitu aja enggak berani mengkritik kedalaman, kenapa? karena kita kan kalau di luar tuh enak banget iya kan? Begitu di lapangan waduh," ungkapnya.