Kuliner Indonesia Tancap Gas Go Global, Menteri Ekraf Dorong Masakan Nusantara Mendunia

Kuliner Indonesia Tancap Gas Go Global, Menteri Ekraf Dorong Masakan Nusantara Mendunia

Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa kuliner Indonesia kini tidak lagi sekadar identitas budaya, melainkan kekuatan ekonomi yang mampu bersaing di pasar internasional.--Disway

JAKARTA, DISWAY.ID – Indonesia semakin serius mendorong kuliner nasional menembus pasar global.

Melalui berbagai program ekonomi kreatif, pemerintah menilai sektor kuliner menjadi ujung tombak diplomasi budaya sekaligus mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2025.

Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan bahwa kuliner Indonesia kini tidak lagi sekadar identitas budaya, melainkan kekuatan ekonomi yang mampu bersaing di pasar internasional.

BACA JUGA:Nutrive Benecol Ajak Anak Muda Nikmati Kuliner Tanpa Lupa Jaga Kolesterol

“Ekonomi kreatif, termasuk kuliner, bukan lagi sekadar potensi. Ini adalah tambang baru yang tumbuh dari daerah dan kini menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Teuku Riefky dalam acara Ekraf Annual Report (EAR) 2025 di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Senin 22 Desember 2025.

Menurutnya, pemerintah terus memperkuat koordinasi lintas kementerian, termasuk dengan Kementerian Perdagangan, untuk mendorong restoran dan produk kuliner Indonesia hadir di berbagai negara.

Upaya ini tidak hanya menyasar komunitas diaspora, tetapi juga konsumen lokal mancanegara.

BACA JUGA:Ekspedisi Veloz Hybrid EV 2025: Menyusuri Alam, Budaya, dan Kuliner dari Mandalika ke Barat Indonesia

“Masakan khas Indonesia kita perkenalkan ke dunia, bukan hanya untuk diaspora, tetapi juga agar masyarakat global mengenal dan mencintai cita rasa Nusantara,” kata Teuku Riefky.

Salah satu program unggulan yang terus diperluas adalah “Spice Up the World”, yang saat ini juga dijalankan di Australia.

Program ini mendorong pemanfaatan rempah-rempah Indonesia sebagai kekuatan utama ekspor kuliner, sekaligus memperkuat ekosistem bisnis restoran dan produk pangan olahan di luar negeri.

Kemenekraf juga menggandeng KJRI dan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri untuk melakukan pendampingan pelaku usaha kuliner.

BACA JUGA:Ekspedisi Veloz Hybrid EV 2025: Menyusuri Alam, Budaya, dan Kuliner dari Mandalika ke Barat Indonesia

Dari hasil pemetaan awal, potensi bisnis kuliner Indonesia di Sydney saja diperkirakan mencapai Rp5 miliar untuk ekspor produk dan bahan baku.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads