Ekspor Rempah Maluku Tembus Vietnam, SHV Kirim 7 Ton Pala dan Cengkih ke Pasar Global
Tonggak Baru Perhutanan Sosial: Rempah Maluku Resmi Diekspor ke Vietnam---Dok. Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - PT Sinar Hijau Ventures (SHV) mencatat tonggak penting dengan melepas ekspor rempah Maluku perdana menuju pasar global, berupa tujuh ton pala, fuli, dan cengkih asal Kabupaten Seram Bagian Barat.
Pengiriman ini menjadi langkah besar bagi rantai pasok ekspor rempah Maluku, sekaligus membuka akses yang lebih luas bagi petani hutan untuk menembus pasar global.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan kawasan perhutanan sosial, di mana produksi rempah dilakukan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH), LPHD, dan petani binaan SHV.
Dalam dua tahun terakhir, peningkatan mutu panen dan penerapan standar pascapanen membuat rempah Indonesia memiliki kualitas yang konsisten sehingga siap menghadapi persaingan di pasar global.
BACA JUGA:Kejagung Cecar Direktur Perusahaan Sawit dalam Kasus Ekspor POME
Petani Hutan Semakin Mandiri dan Kompetitif
CEO SHV, Dessi Yuliana, menyampaikan bahwa ekspor rempah Maluku ini menjadi bukti kemampuan petani hutan yang semakin meningkat.
Menurutnya, pendampingan panen dan pascapanen memastikan produk memenuhi standar ekspor rempah Maluku, sehingga pendapatan petani semakin stabil dan peluang perdagangan berkelanjutan di pasar global terbuka lebar.
Kepala Balai Perhutanan Sosial Ambon, Ojom Somantri, menegaskan bahwa praktik panen dan pascapanen yang tepat mampu meningkatkan mutu rempah Indonesia, menjaga kelestarian hutan, serta membuat produk perhutanan sosial semakin diterima di pasar global.
Hal ini menjadi bukti bahwa pengelolaan desa dapat berjalan seimbang dengan kelestarian lingkungan.
BACA JUGA:Brand Lokal Indonesia Diprediksi Mendunia di 2026, Ekspor Non-Migas Dibidik Tembus US$300 Miliar
Kualitas Rempah Maluku Siap Bersaing
Kepala UPTD KPH Seram Bagian Barat, Fence Purimahua, menilai ekspor rempah Maluku ke Vietnam ini mencerminkan hasil kerja bersama yang terukur.
Produk dari petani hutan kini telah memenuhi persyaratan pembeli internasional, dan diharapkan volume ekspor semakin meningkat seiring bertambahnya kelompok perhutanan sosial yang terlibat dalam rantai pasok rempah Indonesia.
SHV sejak 2023 aktif melakukan pendampingan panen, pelatihan pascapanen, penyediaan peralatan, serta pembukaan akses pasar untuk menguatkan ekspor rempah Maluku.
Melalui program “Rimbawan Market”, kerja sama antara SHV, Solidaridad, UNEP, Pemerintah Kanada, dan instansi kehutanan Maluku mendorong petani hutan untuk terlibat lebih langsung dalam perdagangan rempah Indonesia di pasar global.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
