JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) menunjukkan strain baru.
Kenaikan kasus di Afrika naik sebesar 20 persen pada bulan Juni 2024.
Selain itu juga muncul strain baru clade 1b yang dinilai lebih ganas dibanding clade 2 yang lebih banyak dikenal sebelumnya.
Hal ini membuat Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mempertimbangkan untuk menyatakan wabah mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia.
BACA JUGA:WHO Pertimbangkan Cacar Monyet sebagai Darurat Internasional, Apa Kata Kemenkes?
Sebelumnya, Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada mpox juga sempat diumumkan WHO pada Juli 2022 hingga Mei 2023 lalu.
Di Indonesia sendiri, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M mengatakan, kasus mpox cukup terkendali.
"Saat ini, situasi mpox di Indonesia cukup terkendali. Kasus mpox pertama kali dideteksi di Indonesia pada 20 Agustus 2022 sebanyak 1 kasus konfirmasi," ujar Farchany ketika dihubungi, 7 Agustus 2024.
BACA JUGA:Satu Pasien Cacar Monyet Dinyatakan Meninggal Dunia di RSCM
Kemudian, Indonesia kembali melaporkan kasus mpox pada 13 Oktober 2023 dan hingga saat ini total kasus terkonfirmasi sebanyak 88 kasus.
"87 kasus di antaranya telah sembuh dan 1 kasus dalam perawatan," terangnya.
Lebih lanjut, kasus mpox ditemukan di lima wilayah, yakni Jakarta sebanyak 59 kasus, Jawa Barat 13 kasus, Banten 9 kasus, Jawa Timur 3 kasus, DI Yogyakarta 3 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.
"Kasus terakhir dilaporkan pada bulan Juni 2024 sebanyak 1 kasus. Tren kasus terus menunjukkan pola penurunan," tambah Farchany.
Sementara itu, Farchany mengatakan, Kementerian Kesehatan terus melakukan penanggulangan mpox dengan penemuan kasus di fasilitas kesehatan serta komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) di masyarakat.