"Saya juga tidak tahu, apa yg sebenarnya terjadi dengan PBNU di bawah pimpinan mereka berdua, hingga NU terbelit banyak masalah, lalu marwah dan citranya jatuh di mata publik," urainya.
Mantan Ketua Umum Garda Bangsa itu berkata, Gus Yahya dan Mas Saiful rajin kampanye peradaban dan perdamaian, tapi memantik perpecahan antar sesama warga NU.
"Katanya mau high politics tapi malah sibuk ngurusi politik praktis dan mau ngerusak PKB. Ini kan paradoks dan ironis. Saya tdk bisa membayangkan sedihnya para muassis (pendiri) NU melihat kenyataan NU saat ini," tukasnya.