Ustadz Abdul Somad Tegaskan Tak Ada Doa Akhir dan Awal Tahun: Kalau Ada Itu Bohong!

Ustadz Abdul Somad Tegaskan Tak Ada Doa Akhir dan Awal Tahun: Kalau Ada Itu Bohong!

Ustadz Abdul Somad Tegaskan Tak Ada Doa Akhir dan Awal Tahun---Ist

JAKARTA, DISWAY.ID - Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada doa akhir tahun dan menyambut awal tahun baru Hijriyah.

Menurut UAS, pada zaman Nabi Muhammad SAW tidak ada doa khusus untuk akhir tahun dan doa awal tahun.

Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, tahun baru hijriah baru ada pada masa pemerintahan Umar bin Khatab karena pada zaman Nabi Muahammad SAW tidak ada kalender.

Nabi Muhammad SAW memimpin Kota Madinah selama 10 tahun, dan selama itu juga dikatakan UAS tidak ada awal tahun dan akhir tahun.

BACA JUGA:Kala Video Ceramah Ustaz Abdul Somad Borong Es Teh Kembali Viral, Netizen: Beda Kelas sama Gus Miftah

Meski demikian, UAS mengatakan pada zaman itu ada Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulka’dah, Zulhijah.

"Tapi tak ada bulan satu, bulan dua, bulan tiga.. Maka kita tidak pernah tahu tahun kapan Nabi lahir. Nabi lahir pada tahun gajah," ungkap UAS.

Sama seperti zaman Nabi Muhammad SAW, pada era pemerintahan Abu Bakar juga tidak ada kalender tahun baru.

Sehingga pada akhirnya ditetapkan 1 Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama tahun 1430 hijriah.

BACA JUGA:Makian Gus Miftah ke Penjual Es Dihujat Netizen: Jauh dari Felix Siauw, Abdul Somad dan Adi Hidayat

Kemudian, pemerintahan Sayyidina Umar bin Khattab naik ke atas, dan di antara gubernurnya ada yang bernama Abu Musa Ashari yang menerima mandat dari Romawi dan bertanya tentang bulan Agustus.

Saat itu, Umar bin Khattab pun memiliki kalender yang disusun bersama para sahabat Nabi, termasuk Muaz.

"Nabi Muhammad tidak langsung mengajarkannya, namun tidak ada larangan untuk melakukannya. Jadi, boleh saja dilakukan," jelas UAS.

Selain itu UAS juga menjelaskan mengenai tiga jenis sunah Nabi, yaitu sunah qauli (ucapan), sunah syahri (perbuatan), dan sunah taqli (persetujuan).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads