“Saya ingat bahwa saat itu, beliau tandatangan jika anaknya meninggal karena kecelakaan,” kenangnya.
Sedangkan tentang Liga Akbar, Fransiskus menyampaikan bahwa teman Eky itu memang satu tongkrongan, namun sejak malam kejadian itu, Liga tidak pernahlahi nongkrong dan Fransiscus mengakui jika baru melihat kembali setelah muncul di televisi.
Menurut Fransiskus yang pada malam kejadian nongkrong di Warpat bahwa Liga tidak ada disana saat kejadian.
“Anak-anak di Warpat juga bilang jika Liga tidak ada di sana saat malam kejadian, dia mungkin ingatnya di hari Jumat, namun hari Sabtu dia tidak ada,” paparnya.
BACA JUGA:Sandi Harian Hamster Kombat dan Kode Morse Hari ini 12 Agustus 2024, Serbu Jutaan Koin Gratisnya!
BACA JUGA:Ketua DPRD Provinsi Malut Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus TPPU AGK
Tidak hanya itu, menurut Fransiskus ada teman Eky berinisal A yang mengakui jika malam itu bersama Eky dan juga menceritakan sesuatu.
“Si A tersebut mengatakan dia makai obat-obatan malam itu, namun saya tidak tahu apakah Eky juga makai,” akunya.
“Sedangkan Eky meminjam helm seminggu sebelum kejadian, seingat saya Eky mengambil helm pada Minggu siang karena saat itu mereka menggunakan satu helm, di mana helm Eky dipakai Vina dan helm saya di pakai Eky,” kenangnya.
Selain itu Fransiskus menyampaikan bahwa Eky memiliki karakter mengendarai sepeda motor termasuk kencang sembari selap selip kiri-kanan.