Lokasi ini dapat menjadi sumber gempa apabila lempeng-lempeng tetonik bumi bergerak di kedalaman dangkal.
Selain itu, gempa ini dipercaya akan terjadi ketika melepas energi renggangan yang terakumulasi di antarmuka lempeng karena subduksi lempeng Laut Filipina di bawah lempeng Eurasia (lempang Amur) di sisi daratan melebihi batas tertentu yang akan menyebabkan lempeng Eurasia kontinetal muncul.
BACA JUGA:BMKG Ungkap 12 Daerah di Indonesia Akan Diterpa Hujan Lebat Hari Ini, Hati-hati!
Di Indonesia sendiri segmen megathrust sudah dapat dikenali potensinya, kini diketahui ada tiga zona megathrust di zona subduksi yang aktif:
1. Subduksi Sunda mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba.
2. Subduksi Banda
3. Subduksi Lempeng Laut Maluku
4. Subduksi Sulawesi
5. Subduksi Lempeng Laut Filipina
6. Subduksi Utara Papua.
BACA JUGA:BMKG Peringatkan Ada Wilayah Indonesia yang Mengalami Kondisi Hari Tanpa Hujan Lama, Ini Daftarnya
BACA JUGA:BMKG Ungkap 5 Wilayah Indonesia yang Masih 'Basah' Meski Masuk Puncak Musim Kemarau
Dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017 disebutkan bahwa di Samudra Hindia selatan Jawa terdapat 3 segmentasi megathrust, yaitu Segmen Jawa Timur, Jawa Tengah-Jawa Barat dan Banten-Selat Sunda.
Ketiga segmen megathrust ini memiliki magnitudo mencapai M 8,7 dan memicu potensi tsunami.
Gempa Megathrust Indonesia Tinggal Menunggu Waktu