Dia pun membantu warga untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Api yang makin membesar, akhirnya memberangus rumah yang ditinggali Sopiah.
Korban yang menderita stroke terjebak di dalam rumah saat api memberangus tempat tinggalnya.
BACA JUGA:Apesnya Jose Mourinho, Debut Pahit Tak Mampu Bawa Fenerbahce Lolos ke Liga Champions
BACA JUGA:Investor Daily Round Table Kembali Digelar, 'Strategi Transisi Anggaran untuk Ekonomi Berkelanjutan'
"Kebakaran itu pagi-pagi banget masih pada tidur semua. Nggak sempet (menyelamatkan Sopiah) orang pada panik semua," kata Wisnu di lokasi.
Saat ini Wisnu belum sempat mengabari keluarga korban yang tinggal di Tangerang.
"Belum bisa ngabarin ke anaknya di Tangerang," pungkas Wisnu.
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman mengatakan, dirinya mendapat laporan kebakaran sekira pukul 06.30 WIB.
"Jumlah yang terbakar 120 rumah petak dan 35 lapak," kata Gatot.
Akibat kebakaran itu kata Gatot, sebanyak 200 jiwa dari 70 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
BACA JUGA:Jelang Muktamar, Konflik Warnai Internal PBNU VS PKB
BACA JUGA:Pemprov DKI Sukses Gelar JITEX 2024, Produk UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional
Gatot menuturkan, kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik dari sebuah rumah semi permanen.
Karena material bangunan yang mudah terbakar, api begitu cepat membesar hingga merambat rumah dan lapak pengepul barang bekas.
"Korsleting listrik dari salah satu rumah petak merambat ke rumah sebelah mengakibatkan terbakarnya rumah petak semi permanen dan lapak," ungkap Gatot.