Bus Bukan

Jumat 16-08-2024,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

ANDA boleh menyebutkannya kereta. Boleh juga bus. Bahkan bus gandeng.

Nama resminya sendiri, di tempat lahirnya, amat panjang: Autonomous Rail Rapid Transit. Nama itu disingkat dengan singkatan yang juga tidak terlalu nyambung: ART.

Itulah kereta bus yang akan jadi ikon di IKN –ibu kota Nusantara. Anda sudah melihat fotonya. Juga videonya. Yakni saat barang itu dicoba di IKN seminggu terakhir.

Sesuai dengan KTP-nya ''barang'' itu lahir di kota mana lagi kalau bukan di Tiongkok. Nama kotanya: Zhuzhou (株洲). Di daerah selatan Tiongkok. Di provinsi Hunan –antara Wuhan dan Guangzhou.

Zhuzhou kota nomor dua di provinsi itu. Sekitar satu jam lewat jalan tol dari Changsha ibu kota Hunan. Ini kota kabupaten tapi besarnya jauh melebihi Bandung atau Surabaya –apalagi kekuatan ekonominya.

Bagaimana sebuah penemuan baru bisa lahir di sebuah kabupaten nun di pedalaman? Yang jauhnya sekitar 2.000 km dari Beijing?

Wilayah pedalaman di Tiongkok memang punya kiat sendiri-sendiri untuk memajukan ekonomi. Saya sering ke daerah tetangga Zhuzhou. Si kabupaten tetangga itu punya kiat yang tak terbayangkan oleh para bupati di Indonesia.

Ia sadar kabupatennya jauh sekali dari pelabuhan. Jauh dari Shanghai. Jauh dari Shenzhen. Jauh dari Hong Kong. Daerah itu nun di pedalaman. Tidak mungkin ada investor yang mau tanam modal di situ.

Ternyata ada. Banyak. Dari banyak negara. Salah satunya dari Indonesia. Tentu saya kenal baik dengannya.

Saya pun bertanya: mengapa mau bikin pabrik di daerah sepedalaman itu. Bagaimana ia bisa ekspor ke Indonesia. Bukankah harus mengangkut produknya pakai truk ribuan kilometer ke arah pelabuhan internasional? Atau harus diangkut pakai kereta api selama dua hari ke pelabuhan yang mana pun?

Inilah jawabnya: pemda kabupaten setempat menanggung biaya transportasi barangnya dari stasiun kereta api terdekat ke pelabuhan nun jauh di pantai.

Dan itu bukan hanya janji. Sudah jalan. Pabriknya sudah beroperasi. Sudah ekspor ke Indonesia. Barang dari pabriknya yang di Tiongkok itu jadi bahan baku untuk pabriknya yang di Indonesia.

Zhuzhou pun melakukan banyak tawaran fasilitas mirip itu. Sampai-sampai perusahaan raksasa Tiongkok, CRRC, mau bikin pabrik di Zhuzhou. Besar sekali. Kemampuan risetnya juga besar. Salah satunya meriset kendaraan massal dalam kota yang lebih fleksibel.

Lahirlah bus gandeng yang bukan bus. Atau kereta yang bukan kereta. Desain dalamnya seperti kereta bawah tanah. Teknologi gandengan antar gerbongnya seperti kereta bawah tanah. Ada yang gandeng tiga, ada pula yang gandeng lima.

Barang itu tidak bisa disebut kereta karena rodanya ban karet. Tidak bisa disebut bus karena memang bukan bus. Yang gandeng tiga bisa memuat 90 sampai 300 orang. Yang lima gandeng bisa untuk 150 sampai 500 orang.

Kelebihannya: tidak harus di bawah tanah. Juga tidak perlu pakai rel baja. Barang itu berjalan sesuai dengan penunjuk jalan yang digambar di atas aspal. Bentuknya garis-garis. Penanda itulah yang dibaca oleh pemindai.

Di Zhuzhou sendiri sudah diuji secara detail. Tahun 2018 sudah resmi mulai dipakai. Setelah dievaluasi hasilnya baik. Lalu jalurnya pun ditambah. Tidak hanya jalur timur-barat, juga utara selatan. Rute 1 dari ujung timur kota ke ujung barat. Rute 2 dari pinggir utara kota ke pinggir selatan.

Malaysia sudah lama serius akan menggunakannya. Batal. Setelah diseriusi ternyata malah bikin macet. Terutama karena lebar badan jalan yang diperlukan hampir separo jalan sendiri.

Sudah lima kota di lima negara yang serius menjajaki akan menggunakan barang itu. Tapi baru IKN yang akan difungsikan dalam waktu dekat, mulai hari-hari ini.

Rasanya IKN memang tepat sebagai kota pertama yang mengoperasikannya di luar Zhuzhou. Belum ada jenis angkutan umum lainnya di IKN. Jalan rayanya juga baru. Badan jalannya maupun aspalnya. Masih sepi. Aspalnya bisa digambari apa saja selain gambar kepala banteng.

Hasilnya: semoga lancar.

''T e r l a l u'' –sambil membayangkan wajah muda Rhoma Irama– kalau ada yang mendoakan agar barang itu mogok.

Sama ''t e r l a l u n y a'' dengan yang mendoakan agar tanggal 17 Agustus itu IKN diguyur hujan. Tanpa Anda doakan pun potensi hujan memang besar. Ini bulan Agustus –musim hujan di Kaltim. Bukalah ramalan cuaca di Google. Balikpapan sangat mendung sepanjang hari itu. Tapi IKN bukan Balikpapan –meski bandaranya, untuk sementara, ikut Balikpapan.

Kota Zhuzhou belakangan kian penting. Persilangan kereta cepat (Whoosh-nya Tiongkok) ada di kota ini. Yakni persilangan kereta jarak jauh Beijing ke Guangzhou, dari utara ke selatan. Juga persilangan dari timur ke barat, dari Shanghai ke Kunming.

Kian banyak foto-foto terbaru IKN viral di dunia maya. Saya termasuk yang bangga melihatnya –mungkin karena justru tidak melihatnya dari dekat.( Dahlan Iskan)

Komentar  Dahlan Iskan di  Disway Edisi 14 Agustus 2024: Kaget Melongo

 

Tivibox

Dari 6 pilihan diatas, saya tidak akan pilih satupun diantaranya. Saya punya pilihan sendiri. TIDAK TERPENGARUH. Ya, karena saya bukan anggota, bukan simpatisan, bukan pula pengamat politik. Hanya kadang suka baca-baca berita politik sebagai hiburan. Biarlah masalah Golkar ini disikapi oleh mereka yang berkecimpung disana. Kalau masuk terlalu dalam, emosi kita akan terasa ikut dipermainkan. Prinsip yang baik, melanjutkan dan membuat hidup berkualitas itu lebih penting, daripada ikut hanyut dalam pergolakan politik seperti itu. Biarlah itu diurus sama ahlinya. .... Selamat pagi, salam sehat

Mbah Mars

Pagi ini kok saya disuruh milih termasuk golongan mana ? Nek tak pikir-pikir, ngapa saya harus mikir untuk milih. Saiki mikira saya termasuk kelompok mana. Mikir ! Xixixixixixi. Kabur.

Achmad Faisol

banyak orang belum bisa membedakan antara waspada dan buruk sangka... waspada dikira buruk sangka yang berkonsekuensi dosa... akibatnya banyak orang jadi lugu, mudah ditipu... ada orang pakai jubah mengaku bisa menggandakan uang... ga mungkinlah, uang kan ada nomor seri... sama dong nomornya... palsu dong... korbannya ada yang bergelar doktor... ada yang jual robot trading, cukup beli, robot trading bekerja, esok kaya... ga mungkin... nganggur dong semua orang... ada yang mengaku mendapat petunjuk Ilahiyah lewat mimpi, di sebuah halaman istana ada harta karun... gali saja seperti di sinetron... gitu kok percaya... korbannya profesor... ada orang mau nyumbang sekian triliun, tetapi masih ada kendala sedikit di singapura... eee diumumkan... korbannya petinggi polisi di sebuah daerah... ada orang bilang, saya mendapat ilham, petunjuk dari Allah, bashirah, mukasyafah, bahwa kuburan di tempat anu adalah kuburan ulama, wali, yang merupakan leluhurnya... tandai itu, beri nama sesuai mimpiku... eee dilaksanakan tanpa bertanya, takut kualat... korbannya ga cuma orang awam, kiai juga ada... mari jaga diri, keluarga, dan lingkungan... kata bang napi, waspadalah, waspadalah...

Mirza Mirwan

Nun yang membidani kelahiran (Sekber) Golkar tahun 1964 dulu sebenarnya militer. Ada tiga ormas yang mendirikannya, yang semuanya didirikan oleh militer, yaitu: Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang ketuanya Mayjen Suhardiman, Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR) yang diketuai Mayjen R.H. Soegandhi, dan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong-Royong (KOSGORO) yang yang didirikan Mayjen Mas Isman. Ketua umum Golkar (sejak belum ikut pemilu) hingga 1993 juga dari militer atau purnawirawan militer: sejak Djuhartono, Suprapto Sukowati, Amir Murtono, Sudharmono, hingga Wahono. Ketua umum baru dijabat sipil sejak Harmoko, Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, dst. Tahun 2023, saya lupa bulan apa, sejak nama Airlangga Hartarto ikut masuk dalam survei elektabilitas capres, ketiga ormas pendiri Golkar tadi menuntut agar Airlangga mundur dari jabatan ketua umum. Alasan mereka, elektabilitas Airlangga yang jeblok dikhawatirkan bisa mempengaruhi perolehan suara Golkar dalam pemilu 2024. Ternyata kekhawatiran SOKSI, MKGR, dan KOSGORO itu tidak terbukti. Suara Golkar justru meroket. Tiba-tiba lima hari yang lalu Airlangga malah mengundurkan diri. Lantas rumor dan spekulasi pun menyebar. Suka-suka Anda untuk mempercayai atau tidak.

Lagarenze 1301

Tak can bicara moral dalam politik. Yang penting tujuan tercapai. Tak penting kucing hitam atau putih. Yang penting bisa memangsa tikus. Jangan berharap ada manusia setengah dewa dalam politik. Adanya hanya di lagu Iwan Fals, "Manusia Setengah Dewa". # Wahai presiden kami yang baru. Kamu harus dengar suara ini. Suara yang keluar dari dalam goa. Goa yang penuh lumut kebosanan. # Walau hidup adalah permainan. Walau hidup adalah hiburan. Tetapi kami tak mau dipermainkan. Dan kami juga bukan hiburan. # Turunkan harga secepatnya. Berikan kami pekerjaan. Pasti kuangkat engkau. Menjadi manusia setengah dewa. #Reff: Masalah moral, masalah akhlak. Biar kami cari sendiri. Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu. Peraturan yang sehat yang kami mau. # Tegakkan hukum setegak-tegaknya. Adil dan tegas tak pandang bulu. Pasti kuangkat engkau. Menjadi manusia setengah dewa. #Kembali ke: Reff Turunkan harga secepatnya. Berikan kami pekerjaan. Tegakkan hukum setegak-tegaknya. Adil dan tegas tak pandang bulu. Pasti kuangkat engkau. Menjadi manusia setengah dewa. # Wahai presiden kami yang baru. Kamu harus dengar suara ini.*

Evo’S Zhang

Untuk anda yg pernah baca Şam Kok, rasanya gak akan kaget. Dan para pemimpin itu belio belio, pasti sdh katam SamKok dan strateginya.damai-perang.perang-damai.

Mbah Mars

INTERMEZZO Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI, warung makan MENUK menggratiskan makan bagi siapa saja yang bernama Agustus. Bolkin, suami Menuk berhitung tak kan ada atau jarang sekali orang bernama Agustus. Yang banyak tentu nama Agus. Jadi promosi didapat biaya minim. Tak disangka, pagi spanduk promosi dipasang, siangnya sudah datang seseorang. Habis makan ia tidak mau bayar. "Saya gratis kan sesuai pengumuman di spanduk ?", tanya orang itu. "Itu khusus untuk orang yang namanya Agustus, Pak", jawab Bolkin. "Iya. Saya tahu. Maka saya ke sini" "Apakah Bapak namanya Agustus ? Mana KTP ?, tanya Bolkin. "Nama saya Barjuli. Setelah Juli kan Agustus. Ini KTP saya", kata orang itu sambil menyodorkan KTP. "Waduh...matek aku. Barjuli Barjuli", gerutu Bolkin. Gak nyangka ada juga yang bisa makan gratis di warungnya.

Alex Ping

Seorang petinggi partai berjas kuning tampak terburu-buru turun dari sebuah mobil SUV, setengah berlari ia segera mengetuk pintu kayu didepannya. Setelah dibuka muncullah seorang pria tua dibalik pintu, sambil bertanya ada apa gerangan mengapa begitu tergesa-gesa. Petinggi Partai: Suhu, saya baru dapat kabar mengejutkan. Ketua umum partai saya baru saja membuat pernyataan mengundurkan diri. Bagaimana mungkin Suhu? Bukankah Suhu berkata di tahun Naga Kayu ini, partai kami yang berunsur kayu akan kembali bersinar? Sampai di pemilu dan pileg kemarin saya semakin percaya setiap omongan Suhu. Mengapa sekarang tiba-tiba bisa begini Suhu? Suhu: Hmmm.. Tenangkan dulu dirimu. Ada 1 hal yang belum sempat saya jelaskan padamu. Setiap unsur atau elemen pasti ada kelemahannya. Petinggi Partai: oo pasti maksudnya elemen Api bisa mematikan elemen kayu ya Suhu? Suhu: Bukan, bukan elemen Api kali ini yang saya pusingkan. Hal itu sudah saya perhitungkan. Petinggi Partai: Lantas jika elemen Api sudah diperhitungkan, unsur apakah yang bisa menjegal partai kami Suhu? Sang Suhu sambil mengelus jenggotnya berkata: Ini benar-benar diluar dugaan. Unsur itu adalah Tukang Kayu. #santai sejenak

Kang Sabarikhlas

Hah?..saya kuaget pilihan eh kaget disuruh pilih,.. Ini pasti menyambut Hut ke 79 Kemerdekaan RI untuk tukang komen..ups..perusuh diberi kuis berhadiah?....sepeda ya?.. saya ikut loh..! 1. Prihatin : wah, jelas ndak pilih ini, saya kan selalu bersyukur...aku koq. 2. Cuek : ndak pilih ini, saya bukan bebek, saya ringan tangan..aku koq. 3. Apatis : ini apa ya?...ndak pilih ini, saya goblik ndak ngerti ......aku koq. 4. Iri dengki : sori je.!.. ndak pilih ini. iri dengki ndak aku banget..aku koq. 5. Wait and See : ini bahasa apa ya? ndak jelas ndak saya pilih...aku koq. 6.Tebak² : ndak saya pilih, lha wong ndak tahu hadiahnya apa....aku koq. ini Pilihan Saya (smoga dpt sepeda) anu.. Que sera sera whatever will be will be Gitu aja koq repot, yo wis ben Gusti Allah mboten sare...duh.

Sri Wasono Widodo

Di dekat pohon beringin raksasa nan tua tinggallah suami isteri Ki Bremono dan Nyi Bremani. Suatu hari Ki Bremono pergi mencari madu hutan, karena Nyi Bremani ngidam. Baru saja Ki Bremono pergi, tiba tiba saja balik lagi (ternyata belakangan diketahui ini adalah Bremono jelmaan dari genderuwo penunggu pohon beringin itu). Ketika ditanya mengapa pulang lagi, dijawablah ia akan pergi besok saja karena capek. Ternyata sore harinya datang lagi Ki Bremono, berarti salah satu palsu. Akhirnya seteah bertengkar lama, mereka meminta pengadilan ke Adipati Bojonegoro. Ternyata sang adipati lempar handuk seperti Biden. Dia membuka sayembara. Datanglah Ki Demang Klungsur. Dia meminta Bremono yang asli untuk masuk ke kendi (wadah minuman). Ketika salah satu Bremono masuk kendi, maka ditutuplah kendi itu sehingga si genderuwo terjebak di dalamnya. Ketahuanlah Bremono yang asli. Konon kendi itu masih ada, akan dimintai petunjuk akhir Agustus ini.

Rihlatul Ulfa

Makhluk itu memohon iba, ia bersujud dan menangis dan mengatakan 'bisakah saya kembali lagi di 5 tahun terakhir saat kekuasaan saya terjadi' Alam dan seisinya berkata 'kenapa harus terjadi dulu kerugian pada dirimu dan hidupmu? baru kamu memohon iba sampai bersujud sebegininya? bukankah dulu kamu tidak menganggapku ada? Kamu bisa saja menang akan semua kekuasaan yang aku izinkan untukmu waktu itu, tapi apakah suara tangisan orang-orang itu dapat meredamnya dariku? Apakah saat keringatnya berserakan ditanahku, aku tidak menangis? aku tertawa saja, melihatmu. Aku juga membiarkan anak-anakku, seperti gunung, laut, tidak harus mengeluarkan amarah karena membencimu. Percayalah, aku menyaksikan dan mendengar semua tangisan-tangisan itu, jika kamu sekarang merasa menyesal, sungguh kenapa kamu dulu seangkuh itu.

Marjan Marjan

Saya pilih pilihan 1: Prihatin. Tapi saya suka lagu Vety Vera: Hidup ini jangan serba terlalu Yang sedang-sedang saja Karena yang serba terlalu Bikin sakit kepala ,,, Jadi, prihatin yang sedang-sedang saja. Mengapa? Alasan Airlangga Hartarto mundur: 1. Menjaga keutuhan partai Golkar. Pertanyaan: Jika AH tidak mundur, Golkar pecah? Nalar sederhana, jawabannya: Ya. Me gapa? AH yang tahu. 2. Menjaga stabilitas transisi pemerintahan. Pertanyaan: Jika AH tidak mundur, transisi labil? Nalar sederhana, jawabannya: Ya. Mengaps? AH yang tahu. Wikipedia, AH mengagumi 7 ajaran Mahatma Ghandi. Poin 7, menjauhi politik tanpa prinsip. Rupanya, ini yang membuat AH santai meski kena take down.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

KOMEN SAYA.. No komen. Sementara jongkok aja dulu. ## Duduk manis. Bukan menangis. Meski ada rasa teriris..

Fiona Handoko

selamat siang bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jimmy, bp gregorius dan teman2 rusuhwan. apakah kayu dari pohon beringin. bagus dibuat mebel? rasanya tidak deh. karna bentuk kayunya yg tidak beraturan. buat kayu bakar. tidak cocok juga. karena kayu beringin berkalori rendah. lantas mengapa ada pohon beringin yg ditebang tukang kayu? hmmm. mungkin ada gendruwo yg berbau kolonial di pohon itu. padahal kita semua sudah tahu. bahwa pohon beringin banyak akarnya. ditebang satu, masih banyak akar lainnya. mari kita lihat, apakah gendruwo berbau kolonialnya bisa ditundukkan tukang kayu atau tidak.

Kategori :