JAKARTA, DISWAY.ID – Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, memaparkan bahwa tantangan ketahanan energi nasional diproyeksikan terus meningkat hingga tahun 2050.
Karena itu, ada beberapa strategi untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari.
Meskipun ada perubahan dalam komposisi energy mix, gas diperkirakan tetap menjadi sumber energi dominan. SKK Migas, lanjutnya, fokus pada optimalisasi aset dan percepatan produksi sebagai langkah antisipatif memenuhi kebutuhan energi nasional.
“Di tengah tantangan yang ada, peluang untuk pertumbuhan dan inovasi di sektor hulu migas masih menjanjikan. SKK Migas berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri ini melalui strategi yang berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan,” paparnya dalam COO Forum.
BACA JUGA:Targetkan Produksi Minyak 1 Juta Barel, SKK Migas Perkuat Manajemen Rantai Pasok
Dalam rencana jangka panjang, lanjut Wahju, SKK Migas menerapkan empat strategi utama untuk memastikan keberlanjutan produksi, yakni meningkatkan nilai aset yang ada, mengubah sumber daya menjadi produksi, meningkatkan kapasitas lokal, dan melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak dan gas baru.
Dua pelaku utama hulu migas yang turut hadir di sesi COO Forum, yakni Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina Hulu Energi, Whisnu Bahriansyah serta Direktur & COO Medco Energi, Ronald Gunawan memperkuat pandangan tersebut.
Mereka memaparkan strategi menghadapi tantangan energi di masa depan.
Whisnu menjelaskan, peran Pertamina dalam perekonomian nasional semakin signifikan dengan kontribusi besar terhadap penerimaan negara melalui pajak dan PNBP.
BACA JUGA:SKK Migas Siap Serap Kebutuhan Gas Domestik dengan Memproduksi Lebih Banyak LPG
"Pertamina mendukung program pemerintah dengan mengintegrasikan teknologi digital di setiap lini operasi perusahaan. Upaya ini tidak hanya mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi, tetapi juga memperkuat peran Pertamina memperkuat ketahanan energi nasional," ujarnya.
Sementara itu, Ronald Gunawan dalam paparannya menjelaskan, Medco terus berinovasi dalam mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi operasional, sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
“Hal ini sejalan dengan komitmen global untuk pengurangan emisi karbon, sekaligus memperkuat posisi Medco sebagai pemain utama di industri energi," urainya.
BACA JUGA:Dorong Penyerapan Gas Bumi, SKK Migas akan gelar Forum Gas 2024 di Bandung
Secara keseluruhan, lanjutnya, Medco berkomitmen mengembangkan bisnis energi dan sumber daya alam yang berkelanjutan, dengan fokus pada pengembangan proyek berskala besar dan energi rendah karbon seperti CCS, LNG, dan hidrogen.