Jurus SKK Migas Genjot Produksi Minyak 1 Juta Barel Per Hari

Jumat 16-08-2024,09:01 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 adalah acara pertama setelah sembilan tahun absen. Acara ini kembali digelar mengingat dinamika industri hulu migas yang semakin ketat dan kompetitif, terutama dalam pengelolaan rantai suplai.

Tema yang diusung dalam acara ini, "Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building", sangat relevan dengan tujuan SKK Migas untuk mencapai produksi 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).

Pemerintah, pelaku industri hulu migas, dan para pemangku kepentingan terkait berkomitmen untuk melakukan transformasi pengelolaan rantai suplai yang adaptif guna menghadapi tantangan energi di masa depan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, menegaskan bahwa percepatan digitalisasi di berbagai sektor, termasuk dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, harus terus dilanjutkan.

BACA JUGA:Bupati Tanjung Jabung Timur Hujat PetroChina dan SKK Migas: Gak Perlu Mereka, Kalau Perlu Bubarkan Saja

Hal ini disampaikan Luhut, pada pembukaan acara Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta.

"Penerapan e-catalog adalah salah satu keberhasilan terbesar yang telah kita capai, dan ini adalah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pemerintahan kita," ujar Luhut.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif menegaskan pentingnya rantai suplai yang efektif dan efisien sebagai fondasi suksesnya industri migas.

"Kita membutuhkan pengelolaan rantai suplai yang tidak hanya tangguh tetapi juga fleksibel beradaptasi dengan perubahan pasar," ungkap Arifin.

Digitalisasi dalam pengelolaan rantai suplai menjadi salah satu pilar strategis industri hulu migas. Kami telah mengimplementasikan platform IOG e-Commerce untuk pengadaan barang dengan nilai hingga Rp 1 miliar. Inisiatif ini diharapkan mempercepat proses pengadaan, memperluas pasar bagi penyedia barang lokal, dan menciptakan kompetisi yang sehat,” urainya.

Sementara itu, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko menegaskan bahwa SKK Migas akan terus membangun kolaborasi dengan sektor swasta dalam penerapan digitalisasi dan pengelolaan rantai suplai yang adaptif.

“Kita perlu memastikan suplai yang stabil bagi kebutuhan, sehingga daya saing industri hulu migas nasional  meningkat, terutama dalam menghadapi tantangan global," katanya. 

 

Kategori :