Namun gagasan itu tak mungkin terlaksana dengan waktu singkat, sehingga Mutahar menghadirkan lima orang pemuda yakni 3 laki-laki dan 2 perempuan, seperti melambangkan Pancasila.
Pada tahun 1950 saat Ibukota berpindah ke Jakarta, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka.
Begitupun pengibaran bendera pusaka setiap peringatan HUT Kemerdekaan di Istana Negara hingga 1966 diambil dari pelajar dan mahasiswa yang berada di Jakarta.
BACA JUGA:Livenia Asal Kaltim dan Komang dari Bali Jadi Paskibraka Pembawa Baki di IKN, Berikut Profilnya
BACA JUGA:Heru Budi Kukuhkan 42 Paskibraka Provinsi DKI Jakarta di Balaikota
Kemudian pada tahun 1967, Mutahar dipanggil Presiden Soeharto untuk mencetus pengibaran Bendera Pusaka dengan ide dan gagasan tahun 1946 di Yogyakarta.
Mulai dari sanalah, Paskibraka Indonesia mulai dikenal dan bertugas setiap peringatan HUT Kemerdekaan RI yang dibina oleh Idik Sulaeman.
Formasi Paskibraka Indonesia
Adapun formasi Paskibraka dari masa ke masa masih sama seperti yang dicetuskan Mayor M. Husein Mutahar.
Formasi tersebut berjumlah tiga, di mana masing-masing formasi terdiri dari jumlah anggota Paskibraka sesuai tanggal, bulan dan tahun Kemerdekaan Indonesia, yaitu:
- Pasukan 17 / pengiring (pemandu)
- Pasukan 8 / pembawa bendera (inti)
- Pasukan 45/pengawal.
Para anggota Paskibraka ini merupakan pemuda dan pemudi utusan dari seluruh provinsi Indonesia.