BACA JUGA:Pesan Menohok Mantan Paskibraka pada Aturan Baru: Indonesia Lahir dari Keberagaman Bukan Keseragaman
Sementara, untuk pasukan 45 semula Mutahar ingin melibatkan para mahasiswa AKABRI, akan tetapi tidak bisa dilaksanakan.
Ia pun memberi usul tambahan menggunakan pasukan khusus ABRI yang juga tidak terlaksana.
Hingga akhirnya diambilah Pasukan Pegawai Presiden (Paswalpres) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka merupakan para pemuda utusan provinsi.
Meski begitu, belu semua provinsi mengirim utusan hingga harus ditambah anggota pasukan 1967.
Setahun kemudian Paskibraka yang bertugas adalah para remaja siswa SMA se-tanah air yang diutus dari seluruh provinsi di Indonesia secara sepasang remaja putra dan putri.