Ratusan Rudal Katyusha Hizbullah Meluncur ke Israel, Balaskan Kematian Komandan Senior

Minggu 25-08-2024,14:06 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

BACA JUGA:Shin Tae-yong Coret 5 Pemain Jelang Kualifikasi Putaran Tiga Piala Dunia 2026: Sebagian Besar Pamain Naturalisasi

“Sebagian besar serangan Israel mengenai sasaran di Lebanon selatan tetapi militer siap menyerang di mana pun ada ancaman,” kata seorang juru bicara militer Israel. 

Gallant mengumumkan keadaan darurat, dan penerbangan ke dan dari bandara Ben Gurion di Tel Aviv ditangguhkan selama sekitar 90 menit, tetapi otoritas bandara mengatakan operasi normal diharapkan akan kembali normal pada pukul 7 pagi.

Sedangkan di wilayah Israel Utara, sirene peringatan berbunyi dan beberapa ledakan terdengar di beberapa area saat sistem pertahanan udara Iron Dome Israel menembak jatuh roket yang datang dari Lebanon selatan. 

Layanan ambulans Magen David Adom Israel mengatakan mereka dalam keadaan siaga tinggi di seluruh negeri.

BACA JUGA:Rundown Hari Terakhir LaLaLa Fest 2024 di JIExpo Kemayoran, Makin Meriah dengan Penampilan Tori Kelly Pukul 23.15 WIB

BACA JUGA:Presiden Terpilih Prabowo Subianto Dipastikan Tidak Hadir di Muktamar PKB 2024

Militer Israel mengeluarkan instruksi pertahanan sipil dari Israel tengah ke utara, membatasi pertemuan namun tetap mengizinkan warga untuk pergi bekerja selama mereka dapat mencapai tempat perlindungan serangan udara dengan cepat. 

Sedangkan militer Israel juga telah mengerahkan puluhan jet tempurnya untuk mencegat rudal Hizbullah.

"Puluhan jet saat ini menyerang target di berbagai lokasi di Lebanon selatan. Kami terus menghilangkan ancaman, dan melakukan serangan intensif terhadap organisasi teroris Hizbullah," kata juru bicara militer, Laksamana Muda Daniel Hagari.

Eskalasi Israel-Hizbullah telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas, yang berpotensi melibatkan Amerika Serikat dan Iran. 

Hizbullah terus menembakkan rudal ke Israel segera setelah serangan 7 Oktober oleh orang-orang bersenjata Hamas di Israel. 

Sejak saat itu, Hizbullah dan Israel terus-menerus saling tembak, sambil menghindari eskalasi besar saat perang berkecamuk di Gaza di selatan. 

Kategori :