Sebelum mengetahui bahaya dan dampak yang diberikan, mari ketahui secara garis besar apa itu gas air mata.
Dikutip laman Medical News Today, gas air mata terdiri dari bahan kimia padat atau cair yang biasanya dalam bentuk semprotan atau bubuk.
Zat-zat yang terkandung di dalamnya bereaksi dengan kelembapan dan menyebabkan rasa sakit serta iritasi.
Oleh karena itu gas air mata memengaruhi area tubuh yang lembap, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
Gas air mata dapat terdiri dari beberapa bahan kimia di antaranya:
- Kloroasetofenon (CN)
- Klorobenzilidenemalononitril (CS)
- Kloropikrin (PS)
- Bromobenzilsianida (CA)
- Dibenzoksazepin (CR)
Dampak Gas Air Mata
Dilansir dari Healthline, kontak dengan gas air mata dapat menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit.
Kondisi ini terjadi karena bahan kimia dalam gas air mata berikatan dengan salah satu dari dua reseptor rasa sakit yang disebut TRPA1 dan TRPV1.
Ada sejumlah dampak yang terjadi akibat paparan gas air mata di antaranya sebagai berikut.
1. Gejala pada Mata
- Robek
- Penutupan kelopak mata yang tidak disengaja
- gatal
- pembakaran
- kebutaan sementara
- penglihatan kabur
- luka bakar kimia
Sementara, untuk paparan jangka panjang atau dalam jarak dekat dari gas air mata dapat menyebabkan:
- Pendarahan
- Kerusakan saraf
- Erosi kornea
- Katarak
- Kebutaan
2. Gejala pada Pernapasan
Gas air mata yang terhirup juga bisa menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.
terlebih, bagi seseorang yang sudah memiliki penyakit pernapasan sebelumnya.
Mereka dengan penyakit pernapasan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah seperti gagal napas.
Berikut dampak dari gejala pernapasan dan gastrointestinal.
- Tersedak
- Rasa terbakar dan gatal pada hidung serta tenggorokan
- Kesulitan bernapas
- Batuk
- Sesak dada
- Mengeluarkan air liur
- Mual
- Muntah
- Diare
- Kegagalan Pernapasan