Semua partai di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) gagal dikunci agar bisa mendaftarkan diri dalam kontestasi Pilgub Jakarta.
Mulai dari NasDem dan PKS yang menarik dukungan terhadap Anies di Jakarta. Kini kedua partai itu membelot mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono.
Ditinggal PKS dan NasDem, Anies berkelana politik kembali membuka pembicaraan dengan PDI-P Jakarta pada akhir pekan lalu.
BACA JUGA:Pramono Anung Janji Lanjutkan Pembangunan Era Anies jika Terpilih Jadi Gubernur
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah mewanti-wanti kepada Anies sebelumnya. Utamanya Megawati mengatakan ia akan memprioritaskan kadernya.
Jika Anies mau berkolaborasi dengan PDI-P, maka setidak syarat paling mutlak adalah bergabung dan menjadi kader partai Banteng tersebut.
Djarot PDI-P mengklaim kalau dirinya tak mengetahui jika Anies menolak menjadi kader partai banteng merah itu. Menurutnya itu harus dijawab oleh Anies.
"Saya tidak tahu. Tanyakan pada beliau ya," jelas Djarot PDI-P.
BACA JUGA:Pramono Akui Sempat Ngobrol dengan Anies Baswedan Lewat Telepon, Ini Isi Pembicaraannya
Djarot menyebut PDI-P sedang tak kekurangan orang terbaik. Sehingga wajar jika partainya mengusung calon dari nama-nama internal partai.
"Kalau PDI-P ada kader sendiri yang diajukan mengapa ambil dari luar? Dan kita dari Jakarta banyak," jelasnya.